Bikin Geger, Beredar di Bekasi Beras 'Jadi Jadian'

Senin, 18 Mei 2015 - Noer Ardiansjah

Merahputih Megapolitan - Masyarakat kembali geger setelah seorang netizen asal Bekasi membuat status lewat jejaring sosial dirinya membeli sebuah beras 'Jadi-Jadian' yang diduga berasal dari biji plastik.

Masih ingat? Beberapa waktu lalu masyarakat juga dikejutkan dengan kabar ditemukannya buntut tikus dalam makanan Mie Ayam di Bandung.

Adalah Dewi Nurizza Septiani, yang menceritakan pengalamannya kepada merahputih.com saat dihubungi pada Senin (18/5).

Awalnya Dewi membeli beras di tempat biasa ia membeli di sebuah kios pasar Mutiara Gading Timur, Bekasi pada Minggu (17/5) dengan harga Rp8.000 per kilogram.

"Saya biasanya beli beras di toko langganan pasar Mutiara Gading Timur Bekasi, jualan bubur dan nasi uduk," ujar Dewi.

Tak ada yang janggal saat Dewi membeli beras tersebut. Keanehan baru muncul saat dewi menanak beras yang di belinya tadi untuk diolah menjadi nasi uduk.

"Waktu saya cicip kok rasanya lain yah beda, ini seperti kaya plastik gampang hancur saat dikunyah," ucap pedagang penganan nasi uduk dan bubur ayam ini.

Dewi pun mencoba menanak kembali beras tersebut untuk kedua kalinya hasilnya tidak berubah. "Pas saya coba masak lagi, kok, hasilnya sama, rasanya enggak karuan."

Beberapa saat kemudian barulah Dewi sadar, bahwa kejadian yang menimpanya tersebut rupanya pernah diberitakan lewat sebuah tayangan berita yang menyebut beredarnya beras yang berasal dari biji plastik buatan Tiongkok (China).

"Saya jadi keingetan tempo hari di berita waktu saya nonton TV ada berita tentang beras plastik asal China. Kok persis banget yah sama apa yang aku alami," imbuhnya.

Diakui pula oleh Dewi bahwa dirinya kini untuk sementara berhenti berdagang, ia takut beras yang diolahnya menjadi nasi uduk untuk dijajakannya membawa efek terhadap pembeli.

"Yah untuk sementara saya enggak dagang dulu mas, saya bilang istirahat. Soalnya saya takut nanti yang beli jadi kenapa-kenapa," jelas Dewi.

Dewi berharap agar kejadian yang dialaminya tidak menimpa warga lain. Ia pun telah melaporkan kejadian tersebut kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setempat.

"Yah aku berbagi ini agar kejadian serupa tidak menimpa orang lain. Saya juga sudah melaporkan hal ini ke BPOM tapi sampai sore ini belum ada tanggapan," pungkas Dewi sambil menyudahi pembicaraan dengan MerahPutih.com.(man)

Baca Juga

Bandung Heboh Gara-gara Mie Ayam Buntut Tikus

Komisi IV: Belum Ada Izin Impor Beras

Air Beras, Rahasia Kecantikan Wanita Jepang

Harga Beras Tinggi, Pedagang Beras di Kramat Jati "Tercekik"

2 Bulan Deflasi, Presiden Jokowi Yakin Harga Beras Turun

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan