Bicara di KTT PBB, Prabowo: Kita Harus Mengakui Palestina Sekarang

Selasa, 23 September 2025 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Presiden Prabowo Subianto, mengecam keras segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil di Gaza, Palestina. Bagi Indonesia, perdamaian di Jalur Gaza hanya dapat tercapai dengan adanya pengakuan penuh terhadap kedaulatan negara Palestina

"Solusi dua negara adalah satu-satunya jalan untuk mewujudkan perdamaian di Palestina," kata Prabowo, dalam pidatonya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Solusi Dua Negara yang digelar di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, Senin (22/9).

Presiden menyampaikan keprihatinan mendalam atas tragedi kemanusiaan yang masih berlangsung di Gaza, di mana ribuan jiwa tak berdosa, termasuk perempuan dan anak-anak, menjadi korban konflik berkepanjangan.

Baca juga:

Gelombang Dukungan Global: Inggris, Kanada, Australia, dan Portugal Akui Negara Palestina

Prabowo juga menyoroti kondisi yang semakin memburuk akibat kelaparan dan krisis kemanusiaan yang terjadi di hadapan dunia internasional.

Menurut Prabowo, forum KTT PBB ini merupakan momentum penting untuk memikul tanggung jawab sejarah, tidak hanya bagi masa depan Palestina, tetapi juga Israel dan kredibilitas PBB sebagai lembaga perdamaian dunia.

"Pengakuan terhadap negara Palestina adalah langkah di sisi yang benar dari sejarah. Kepada mereka yang masih ragu untuk bertindak, kami katakan sejarah tidak akan berhenti. Kita harus mengakui Palestina sekarang," imbuhnya.

Baca juga:

Prabowo Siap Bicara di Forum PBB, DPR: Presiden Harus Gaungkan Dukungan Indonesia untuk Palestina

Presiden juga menekankan penghentian perang dan bencana kemanusiaan di Gaza harus menjadi prioritas utama. Ia menyerukan perlunya mengatasi kebencian, rasa takut, dan kecurigaan demi tercapainya perdamaian yang hakiki bagi umat manusia.

"Kita mengecam segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah. Karena itu, hari ini dengan penuh martabat kita berkumpul untuk mengambil tanggung jawab sejarah kita," tandas Kepala Negara, dikutip Antara.

KTT itu sendiri dihadiri 33 pemimpin delegasi dari berbagai negara dan organisasi internasional seperti Uni Eropa dan Liga Arab. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan