Biar Warga Mau Dikarantina, Pemkot Bandung Cari Istilah Baru Rumah Isolasi COVID-19

Rabu, 16 Juni 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Kota Bandung memiliki 30 kecamatan, saat ini seluruh kecamatan tercatat memiliki kasus positif aktif COVID-19 Namun tidak semua kecamatan di Bandung memiliki rumah isolasi untuk warganya. Rumah isolasi tersebut diperlukan untuk isolasi mandiri bagi pasien tanpa gejala atau gejala ringan agar tidak menyebar.

Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Bandung, Hendrawan mengaku, terus mendorong kecamatan di Bandung agar memiliki tempat isolasi mandiri. Dari 30 kecamatan di Kota Bandung, sudah ada 15 kecamatan yang mampu menghadirkan tempat isolasi mandiri dengan standar cukup.

Baca Juga:

PTM Saat Kasus Menanjak, Satgas Khawatir Picu Klaster Sekolah di Bandung

"Tempat isolasi mandiri di 15 kecamatan tersebut telah terkoordinasi dengan puskesmas setempat. Sehingga sudah bisa dipakai oleh masyarakat," ujarnya di Bandung, Selasa (15/6).

Hendrawan mengatakan, untuk pemenuhan sarana dan prasarana tempat isolasi mandiri ini, Hendrawan menyerahkan sepenuhnya kepada kecamatan atas koordinasi dengan puskesmas di wilayah kerjanya agar fungsinya bisa dimanfaatkan secara optimal.

"Tapi semua kecamatan terus berupaya. Mudah-mudahan antisipasi lonjakan pandemi tempat-tempat ini bisa dipindahkan. Kalau fasilitas yang disediakan sudah penuh ya tempat ini bisa dipakai," ujarnya di Balai Kota Bandung, Selasa (15/6).

Tes COVID
Tes COVID-19. (Budi Lentera)

Camat Arcamanik, Firman Nugraha menyatakan, keberadaan tempat isolasi mandiri menjadi salah satu prioritas di level kewilayahan.

Pria yang juga dipercaya sebagai Ketua Paguyuban Camat ini menyebut setiap kecamatan kini tengah dalam proses untuk menyediakan sesuai standar kesehatan.

Ia mengakui, terdapat sejumlah kendala yang dihadapi oleh kewilayahan. Bukan hanya menyangkut penyediaan infrastruktur saja, namun juga dituntut lebih kreatif dalam menghadapi dinamika sosial.

"Walau pun ada penyesuaian istilah, karena kalau namanya rumah isolasi, masyarakat sedikit takut. Jadi namanya kita ganti istilah lain. Tapi secara fungsi kita menyiapkan kedaruratan bagi mereka yang membutuhkan tempat," ujar Firman. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Penambahan Pasien COVID-19 di RSHS Bandung Sudah Lampu Kuning

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan