BI Rate Sudah Turun Tapi Bunga Kredit Bank Lambat Turun
Rabu, 22 Oktober 2025 -
MerahPutih.com - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) Bulan Oktober 2025 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate tetap berada pada level 4,75 persen.
Suku bunga deposit facility diputuskan untuk tetap pada level 3,75 persen. Begitu pula suku bunga lending facility yang diputuskan untuk tetap pada level 5,5 persen.
Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa laju penurunan suku bunga kredit perbankan masih berjalan lambat pasca-pemangkasan suku bunga acuan (BI-Rate), yakni hanya turun sebesar 15 basis poin (bps) sejak awal tahun 2025.
Bank sentral telah menurunkan bunga acuan sebanyak enam kali dengan total sebesar 150 bps sejak tahun lalu. Penurunan terjadi pada September 2024, kemudian pada Januari, Mei, Juli, Agustus, dan September 2025.
Baca juga:
Soal Uang Pemprov DKI Rp 14,6 Triliun Ngendap di Bank, Pramono: 1.000 Persen Betul
“Penurunan suku bunga kredit perbankan bahkan berjalan lebih lambat, yaitu sebesar 15 bps dari 9,20 persen pada awal 2025 menjadi sebesar 9,05 persen pada September 2025,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Oktober 2025 secara daring di Jakarta, Rabu (22/10).
Sementara dari sisi suku bunga dana, BI mencatat bahwa suku bunga deposito 1 bulan hanya turun sebesar 29 bps dari 4,81 persen pada awal 2025 menjadi 4,52 persen pada September 2025.
Perkembangan ini, catat BI, terutama dipengaruhi oleh pemberian special rate kepada deposan besar yang mencapai 26 persen dari total dana pihak ketiga (DPK) bank.
“Bank Indonesia memandang penurunan suku bunga perbankan perlu terus didorong sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter yang telah ditempuh dan penempatan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) Pemerintah di perbankan,” kata Perry.
Adapun suku bunga INDONIA tercatat turun sebesar 204 bps dari 6,03 persen pada awal 2025 menjadi 3,99 persen pada 21 Oktober 2025, seiring dengan penurunan BI-Rate sebesar 150 bps sejak September 2024 dan ekspansi likuiditas moneter BI.
Suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan juga menurun masing-masing sebesar 251 bps, 254 bps, dan 257 bps sejak awal 2025 menjadi 4,65 persen; 4,67 persen; dan 4,70 persen pada 17 Oktober 2025.
Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) untuk tenor 2 tahun menurun sebesar 218 bps dari 6,96 persen pada awal 2025 menjadi 4,78 persen pada 21 Oktober 2025.
Sementara SBN tenor 10 tahun menurun sebesar 132 bps dari tingkat tertinggi 7,26 persen pada pertengahan Januari 2025 menjadi 5,94 persen.
“Namun demikian, penurunan suku bunga perbankan masih berjalan lambat dan karenanya perlu dipercepat,” kata Perry.