Bermain Golf Melintasi Mongolia Sejauh 2000 km
Rabu, 20 September 2017 -
BAGI Adam Rolston tidak ada yang menyenangkan bermain golf. Namun ia melakukannya dengan melintasi 2000 km negara Mongolia. Ia melintasi dalam artian sesungguhnya bukan bermain dari satu lapangan golf ke lapangan golf lainnya.
Ia harus mengarungi gurun, mendaki gunung es, menapaki padang rumput, ia bermain golf di lapangan paling panjang di dunia. Seperti halnya pemain golf lainnya, ia ditemani pula oleh caddienya, Ron Rutland.
Hari Minggu lalu (17/9) Adam yang berasal dari Coleraine, Irlandia Utara ini mencapai tujuannya di Mount Bodg Golf Club di Ulaanbaatar, Mongolia. Ia sudah berjalan selama 82 hari dengan 20.093 pukulan.
Sepanjang 15 km menuju padang golf itu, Adam ditemani oleh beberapa warga lokal. Mereka kemudian disambut oleh 200 orang di padang golf itu. Penampilan Adam tidak seperti golfer, cenderung seperti pendudk lokal saja. Ia memakai jaket tradisional yang biasanya dipakai oleh warga lokal.

Idenya tercetus ketika berbincang dengan Ron ketika bertemu di Kenya dalam tur rugby. Adam adalah mantan pemain rugby di Hong Kong. Dari sekedar ngobrol tentang tur rugby keliling Afrika. Adam mencetuskan ide melakukan hal yang sama dengan olahraga yang berbeda di negara yang memiliki medan beragam.
Pukulan pertama Adam pada 29 Juni 2017 di Khüiten Peak, titik tertinggi dan paling barat di Mongolia. Selama melakukan perjalanannya itu, Adam mematuhi aturan-aturan yang ada pada permainan golf. Termasuk membubuhkan score di scoring card.
Satu hari Adam membuat sekitar 180 pukulan dengan stik 7 iron atau 8 iron. Jarak pukulan yang ia buat disesuaikan dengan kontur medan yang dilewati. Bisa panjang jika menemui kontur yang datar, namun dapat pula pendek bila menempuh area perbukitan dan gunung.
Sambil menarik beban 120 kg berisikan banyak bola golf, keduanya harus menembus kekuatan alam. Mulai dari hujan es, angin panas pegunungan sampai ancaman dehidrasi di Gurun Gobi. Kedua petualang ini ditemani anjing bernama UB yang juga sampai ke garis akhir mereka. Hasil petualangan mereka berhasil mengumpulkan dana lebih dari Rp 260 juta yang diberikan pada Laurens Sport for Goods untuk digunakan penghapusan kekerasan, diskriminasi dan dukungan terhadap 100 proyek di 35 negara. (psr)