Berdarah Tionghoa, 5 Atlet Indonesia ini Pernah Mengharumkan Nama Bangsa dengan Prestasi
Rabu, 30 Januari 2019 -
ORANG Tionghoa nyatanya tidak hanya pandai berdagang saja. Mereka pandai dalam olahraga atau sebagai atlet. Di Indonesia sendiri di dominasi pada cabang olahraga bulu tangkis.
Tak mengherankan bahwa Indonesia dengan berbagai suku, agama, etnis, dan ras ini memiliki berbagai atlet berbeda-beda karena keberagaman yang dimiliki.
Cabang olahraga mungkin dapat menjadi salah satu contoh keberagaman yang positif bagi bangsa, dengan tujuan untuk mengharumkan nama Indonesia tanpa pandang bulu.
Berikut merupakan lima atlet dari cabang olahraga yang berbeda yang berasal dari etnis keturunan Tionghoa:
1. Angelique Widjaja - Tenis

Angelique berasal Bandung dan merupakan atlet tenis yang lahir pada tanggal 12 Desember 1984. Ia mulai mengenal tenis sejak usia 4,5 tahun di Bandung dan kemudian berlatih di sekolah Tenis.
Terus menerus mengikuti turnamen tenis baik nasional maupun internasional, menjadikan Angelique sebagai orang Indonesia pertama yang memenangkan gelar di Wimbledon dan menjadi pemain berperingkat terendah (peringkat 579) pada saat itu yang pernah memenangkan gelar tunggal WTA.
Dia dilatih oleh Meiske H. Wiguna dan Deddy Tedjamukti dan menjadi bagian pada Piala Fed Indonesia pada tahun 2001, 2002, 2003, 2004, dan 2006. Saat ini, ia sudah tidak aktif menjadi atlet tenis dikarenakan telah berkeluarga.
2. Felicia Tjandra - Renang

Felicia merupakan atlet renang yang dibina oleh Elfira Rosa Nasution di klub Elfira Swima Gemilang (ESG). Ia lahir di Surabaya pada tanggal 3 Maret 1992 dan pernah memenangkan berbagai penghargaan seperti INVINAS tahun 2003.
Deretan prestasi Felicia yakni empat medali Emas dan dua Perak, KRAPSI 2003 mendapatkan dua medali Emas dan satu Perak, PON XVI tahun 2004 mendapatkan satu medali Emas dan Pekan Olahraga Wilayah (PORWIL) Sumatra 2007 dengan mendapatkan tujuh medali Emas, satu Perak, dan satu Perunggu.
3. Lindswell Kwok - Wushu

Dikenal sebagai Ratu wushu Indonesia, Lindswell berasal dari Medan, Sumatra Utara dan lahir pada tanggal 24 September 1991. Ia memberikan segudang prestasi untuk Indonesia dan berpartisipasi pada Asian Games 2018 lalu.
Segudang Prestasi yang diraihnya berupa meraih medali Perak mewakili Sumatra Utara pada PON XVII di Kalimantan Timur pada tahun 2008, ia juga meraih medali Perak pada ajang SEA Games Laos pada tahun 2009 dan masih banyak lagi.
Namun, saat ini ia sudah memutuskan untuk menggunakan hijab dan pensiun dari dunia wushu yang membesarkan namanya.
4. Rio Haryanto - Pembalap

Pria kelahiran 22 Januari 1993 di Solo ini merupakan atlet balap yang sudah mulai terjun ke dunia balap pada usia enam tahun.
Ia sudah mulai mengemudikan gokart dan mengikuti balapan pada tahun 1999 dan menjadi juara Nasional kelas Kadet pada tahun itu.
Segudang prestasi telah diraihnya hingga pada akhirnya pada tahun 2016, ia berhasil masuk ke dalam ajang balapan paling bergengsi di dunia Formula 1.
5. Lam Ting - Taekwondo

Ia merupakan atlet Taekwondo yang lahir di Bandung pada tanggal 17 April 1964. Prestasinya sebagai atlet cukup menjulang tanah air, seperti pada dekade 1984-1993 menjadi "raja" kelas Welter.
Lam Ting mendapatkan sejumlah medali seperti emas di SEA Games tahun 1987, perak di Asian Games tahun 1986, hingga perunggu di kejuaraan dunia Jerman tahun 1989.
Ketika ia menginjak usia 28 tahun, ia mundur dari dunia taekwondo yang membesarkan namanya. (ver)