Bencana Longsor tak Bisa Diprediksi, DPR Desak Penduduk di Area Rawan Segera Direlokasi
Rabu, 19 November 2025 -
MERAHPUTIH.COM - CUACA ekstrem memicu bencana yang terjadi di sejumlah wilayah. Salah satunya bencana longsor yang terjadi di Ciladap dan Banjarnegara, Jawa Tengah. Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Singgih Januratmoko mendorong agar warga di area rawan longsor segera direlokasi demi keselamatan. Sebagai contoh, penduduk di zona merah longsor di Cilacap dan Banjarnegara.
Anggota DPR dari Dapil Jateng V ini mengatakan relokasi penduduk memang sulit, tapi perlu dilakukan demi keselamatan nyawa. Jika sebuah permukiman berada di area yang sangat rawan longsor, perlu dipertimbangkan relokasi penduduk secara terencana. “Relokasi bukanlah solusi mudah, melainkan demi keselamatan warga. Ini bisa menjadi langkah wajib," katanya kepada wartawan, Rabu (19/11).
Dia mengatakan warga harus dilatih agar mampu mengenali tanda-tanda pergerakan tanah, memahami jalur evakuasi, dan menjaga lingkungan agar tetap stabil. Singgih mengatakan penanganan longsor di Cilacap dan Banjarnegara tak boleh berhenti pada penanganan darurat saja. Menurutnya, kedua daerah itu sudah termasuk wilayah dengan risiko longsor tinggi dalam kurun 10 tahun terakhir.
"Ini menunjukkan perlunya upaya mitigasi bencana yang lebih berkelanjutan, bukan hanya reaktif setelah bencana terjadi," ucapnya.
Baca juga:
Bencana Alam di Ciamis Terjadi di 12 Titik pada Minggu, Paling Banyak Tanah Longsor
Oleh karena itu, Singgih mengusulkan agar pemerintah daerah, BNPB dan instansi terkait memperkuat mitigasi bencana. Ia menilai pemetaan daerah rawan longsor serta penguatan struktur tanah di lokasi rawan harus dilakukan.
"Pemerintah daerah bersama BNPB dan instansi terkait harus memetakan kawasan rawan longsor, memperkuat struktur tanah yang labil, dan mengembangkan sistem peringatan dini. Kita butuh investasi mitigasi yang nyata agar tragedi serupa tak terus terulang," ujarnya.
BNPB diketahui telah melaporkan perkembangan pencarian korban longsor di Cilacap dan Banjarnegara. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, pencarian di Cilacap masih menyisakan lima orang hilang.
“Sudah 18 jenazah ditemukan,” katanya di Jakarta, Selasa (18/11).
Untuk Banjarnegara, pencarian 26 warga hilang masih terkendala gerakan tanah yang belum stabil. “Pencarian beberapa kali tertunda karena pergerakan tanah masih membahayakan personel,” ujar Abdul.(knu)
Baca juga: