Belum Dapat Izin Kemenhub, Maskapai Indonesia Airlines Tak Bisa Beroperasi
Senin, 10 Maret 2025 -
MerahPutih.com - Maskapai baru Indonesia Airlines ternyata belum mendapatkan izin terbang di Indonesia.
Plt Dirjen Perhubungan Udara, Lukman F Laisa mengaku, pihaknya belum menerima pengajuan perizinan pendirian dan operasional dari maskapai Indonesia Airlines.
"Kami belum menerima pengajuan perizinan ataupun permohonan terkait pendirian dan operasional perusahaan angkutan udara niaga berjadwal tersebut," kata Lukman dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/3).
Ia menambahkan, jika mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, setiap badan usaha yang akan menjalankan kegiatan angkutan udara niaga berjadwal di Indonesia wajib memiliki Sertifikat Standar Angkutan Udara Niaga Berjadwal.
Baca juga:
Maskapai Baru Indonesia Airlines Siapkan Debut, Fokus pada Rute Internasional
Kemudian, perusahaan penerbitan harus mempunyai Sertifikat Operator Pesawat Udara/AOC (Air Operator Certificate) sesuai dengan PM 33 tahun 2022 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 119 tentang Sertifikasi Pengoperasian Pesawat Udara untuk Kegiatan Angkutan Udara yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Sertifikat ini muncul setelah memenuhi seluruh persyaratan administratif, teknis, dan operasional yang telah ditetapkan.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk memastikan, bahwa seluruh operasional maskapai penerbangan di Indonesia telah memenuhi ketentuan regulasi.
“Ini demi menjamin keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan," kata Lukman.
Baca juga:
Maskapai Bersiap Pergeseran Waktu Puncak Mudik, Pelita Air Siapkan 5000 Kursi Tambahan
Sebagai informasi, Indonesia Airlines bakal menjadi pemain baru di dunia penerbangan Indonesia.
Chief Executive Officer Indonesia Airlines dan Executive Chairman Calypte Holding Pte Ltd., Iskandar mengatakan, Indonesia Airlines hanya akan berfokus pada penerbangan internasional yang berbasis di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Pada tahap awal, maskapai ini akan mengoperasikan 20 armada yang didatangkan secara bertahap, kemudian terbagi menjadi 10 unit pesawat berbadan kecil (Airbus A321neo atau A321LR) dan 10 unit pesawat berbadan lebar (Airbus A350-900 dan Boeing 787-9). (knu)