Belanda akan Kembalikan Harta Jarahan dari Sri Lanka dan Indonesia

Selasa, 11 Juli 2023 - Dwi Astarini

BELANDA akan mengembalikan ratusan artefak berharga yang dijarah dari Indonesia dan Sri Lanka selama masa kolonial. Benda-benda yang akan dikembalikan termasuk meriam perunggu bertatahkan permata dan harta rampasan berharga lain dari 'Harta Karun Lombok'.

Sebuah laporan telah mendesak pemerintah Belanda untuk mengembalikan barang rampasan jika negara pemilik memintanya. Restitusi yang disepakati setelah Belanda semakin bersedia mengakui masa lalu kolonialnya.

BACA JUGA:

Perdana Menteri Belanda Minta Maaf Atas Perbudakan Masa Lalu

Negara-negara lain juga mulai mengembalikan artefak berharga yang dijarah dalam beberapa tahun terakhir. Contoh penting termasuk museum Inggris dan Jerman yang menandatangani beberapa dari apa yang disebut Perunggu Benin yang dicuri dari Nigeria selama ekspedisi militer Inggris berskala besar pada1897.

meriam
Meriam tersebut diyakini telah jatuh ke n Belanda pada tahun 1765, dalam serangan ke kerajaan Kandy. (Foto:Wikimedia Commons)

"Ini pertama kalinya kami mengembalikan benda-benda yang seharusnya tidak pernah ada di Belanda," kata Menteri Kebudayaan Belanda Gunay Uslu seperti diberitakan BBC (7/7).

Meski demikian, menurut Uslu, pihaknya bukan sekadar mengembalikan objek. Menurutnya, pihak Belanda sebenarnya sedang memulai periode yang lebih intensif bekerja sama dengan Indonesia dan Sri Lanka.

Harta Karun Lombok ada di antara koleksi yang akan diserahkan kembali ke Indonesia, yaitu perhiasan berupa permata, batu mulia, emas dan perak yang dijarah oleh tentara kolonial Belanda dari sebuah istana kerajaan di pulau Lombok di Indonesia pada tahun 1894.

Sri Lanka akan mengambil kembali meriam perunggu abad ke-18 yang penuh hiasan nan mewah. Meriam ini telah dipajang di Rijksmuseum Amsterdam, dan dianggap sebagai hadiah dari bangsawan Sri Lanka kepada Raja Kandy pada tahun 1740-an.

Meriam tersebut diyakini telah jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1765, ketika pasukan Belanda menyerang kerajaan Kandy di Sri Lanka.

BACA JUGA:

PM Belanda Akui Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

Menteri Uslu mengatakan, pemerintah bertindak berdasarkan rekomendasi yang tercantum dalam laporan tahun 2020 oleh komite Belanda yang menyelidiki seni yang diambil selama era kolonial.

Komite tersebut mendesak pemerintah untuk bersedia mengembalikan tanpa syarat setiap benda budaya yang dijarah di bekas jajahan Belanda jika diminta oleh negara asal benda tersebut.

"Belanda harus memikul tanggung jawab atas masa lalu kolonialnya dengan menjadikan pengakuan dan ganti rugi ketidakadilan ini sebagai prinsip utama kebijakan koleksi kolonial," kata laporan itu.

belanda
Meriam tersebut telah dipajang di Rijksmuseum Amsterdam dan dianggap sebagai hadiah dari bangsawan Sri Lanka. (Twitter/@HeinzRudolf155)

Negara tersebut telah mencoba lebih terbuka dalam menghadapi masa lalu kolonialismenya selama beberapa tahun terakhir.

Pada hari Sabtu (7/7), Raja Willem-Alexander juga secara resmi meminta maaf atas peran Belanda dalam perdagangan budak, dengan mengatakan dia merasa "secara pribadi dan intens" terpengaruh.

Belanda telah menjadi kekuatan kolonial besar setelah abad ke-17, menguasai wilayah di seluruh dunia. Dan, dalam pedagang budak, Belanda memperdagangkan lebih dari 600.000 orang.(aru)

BACA JUGA:

Menilik Lebih Jauh tentang Perbudakan Belanda di Indonesia

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan