Belajar dari Ae-sun dan Gwan-sik, ini nih 4 Tantangan Hidup di When Life Gives You Tangerines, Pasti Relate Banget

Rabu, 19 Maret 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - BAGIAN kedua When Life Gives You Tangerines memberi penonton ‘kisah penuh bawang’. Bagian kedua yang tayang Jumat (14/3) mengisahkan perjalan Ae-sun dan Gwan-sik dalam menjalani kehidupan sebagai orangtua di usia belia.

Perjalanan pasangan ini melalui gelombang kehidupan menghadirkan drama yang mengharukan, relevan, dan emosional. Setelah mengajak penonton larut dalam cerita Ae-sun muda hingga jatuh cinta kepada sosok Gwan-sik yang dianggap sebagai pria ‘hijau neon’ dan penuh perhatian terhadap Ae-sun, empat episode terbaru (5-8) memperlihatkan kesukaran hidup keluarga kecil Gwan-sik, Ae-sun, dan anak-anak mereka.

Berasal dari keluarga yang sederhana, pasangan suami istri Gwan-sik dan Ae-sun menjalani hidup yang sulit akibat kondisi keuangan serta situasi lain yang cenderung tak berpihak kepada mereka. Dari tantangan hidup mereka, kita bisa belajar empat hal berikut.


?
Tantangan kerja hingga menghadapi kesulitan finansial


?
Hidup seolah terus-menerus menghadirkan cobaan bagi keluarga muda ini, seperti Gwan-sik yang bekerja mati-matian dan harus tunduk kepada bos zalim seperti Bu Sang-gil demi bisa menafkahi keluarganya. Namun, pendapatan Gwan-sik tak seberapa dan kondisi terus memburuk sehingga Ae-sun juga harus memutar otak agar keluarganya bisa tetap makan dari hari ke hari. Ketika akhirnya Ae-sun merasa semakin patah semangat, ia mencoba meminjam uang dari neneknya sambil menekan rasa malu.

Tanpa disangka ternyata bantuan datang dari sang nenek yang melaksanakan pesan mendiang ibu Ae-sun. Pertolongan itu membuat Gwan-sik dan Ae-sun mampu membeli kapal sendiri dan Gwan-sik pun dapat menjadi kapten.


?
Kehilangan yang menyakitkan


?
Sang ibu pernah berpesan kepada Ae-sun, “Jika hidup terasa begitu sulit hingga kau merasa tidak kuat, berjuanglah sekuat tenaga.”

Saat suatu kejadian kelam menghampiri hidup mereka, Gwan-sik dan Ae-sun harus berupaya sebisa mungkin untuk tetap bertahan. Keduanya mengarungi rasa sedih dengan cara masing-masing di sela-sela hidup yang harus tetap berjalan.

Ae-sun merasa dikuatkan saat ia tersadar bahwa orang-orang di sekelilingnya selalu sigap memberi bantuan kala ia merasa terlalu risau. Layaknya bunga kanola yang tidak pernah mekar sendiri, ladang bunga kanola di Pulau Jeju menjadi perumpamaan bahwa bersama-sama mereka akan berdaya menghadapi apa pun.


?
Menghadapi anak yang bermasalah



Gwan-sik dan Ae-sun sangat bangga akan putri pertama mereka, Geum-myeong, yang berprestasi di sekolah. Ketika suatu hari Ae-sun diminta datang ke sekolah, ia menyangka akan ada penghargaan untuk anak keduanya, Eum-myeong. Di luar dugaan, Eum-myeong justru dituding sebagai pencuri huruf logo di mobil-mobil para guru dan menjualnya untuk mendapatkan uang. Ia juga mengambil untung dari mengakali jumlah tiket bus yang dijual ke teman-temannya.

Ae-sun yang sudah bersiap menerima pujian kaget luar biasa saat yang sebaliknya terjadi, dan terungkap pula bahwa Eum-myeong selama ini merasa bahwa ibunya tidak pernah bangga terhadap dirinya. Kejadian ini membuat Ae-sun tersadar bahwa perlakuannya memang berbeda terhadap kedua anaknya.


?
Perjuangan Geum-myeong di kota besar




Geum-myeong, anak pertama Gwan-sik dan Ae-sun, ialah murid berprestasi dan dapat mewujudkan cita-cita untuk kuliah di universitas ternama yang berada di Seoul. Sebagai anak daerah, hidup dan bergaul di kota besar tidak mudah. Ia kerap dipandang sebelah mata oleh teman-temannya hingga harus merelakan kesempatan besar karena masalah keuangan.

Agar dapat hidup mandiri dan tidak terus menyusahkan orangtua, Geum-myeong juga menjalani pekerjaan sambilan kala menjadi mahasiswa. Berkat kecerdasannya, ia dipercaya sebagai tutor pribadi seorang siswa SMA yang berasal dari keluarga kaya raya. Sayangnya, ibu siswa tersebut rela melakukan apa saja agar anaknya bisa masuk ke universitas bergengsi, termasuk meminta Geum-myeong menjadi joki ujian masuk dengan bayaran sebuah unit apartemen. Walau penawaran tersebut sangat menggiurkan, Geum-myeong menolak dan teguh memegang kejujuran yang diajarkan orangtuanya.

Setelah semua gelombang kehidupan di babak kedua, bagian ketiga When Life Gives You Tangerines akan menghadirkan kehangatan dan perjuangan kehidupan Ae-sun dan Gwan-sik membimbing dan menjaga Geum-myeong.

Nantikan bagian ketiga When Life Gives You Tangerines pada Jumat (21/3) hanya di Netflix.(dwi)

Baca juga:

Warganet Puji Penampilan Moon So-ri di 'When Life Gives You Tangerines', Disebut Bikin Teringat Ibu Sendiri


?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan