Begini Modus Penyelundupan Harley dan Sepeda Brompton yang Diduga Dilakukan Bos Garuda

Kamis, 05 Desember 2019 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan modus penyelundupan Harley dan Brompton yang diduga melibatkan sejumlah petinggi Garuda Indonesia.

Menurut dia, kasus ini berawal dari pemeriksaan yang dilakukan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan pada 17 November 2019 terhadap pesawat baru Garuda Indonesia buatan pabrikan Airbus.

Baca Juga:

Menko Luhut: Kami Dukung Upaya Menteri BUMN Menertibkan Garuda Indonesia

Dalam Airbus itu, terdapat 22 penumpang yang antara lain terdiri dari Direktur Utama Garuda I Gusti Ngurah Ashkara dan Direktur Teknik dan Layanan Garuda Indonesia Iwan Joeniarto.

Pada lambung pesawat yakni bagasi penumpang ditemukan beberapa koper bagasi penumpang dan 18 box yang keseluruhannya memiliki claim tag bagasi penumpang.

Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan kronologi dan modus penyelundupan Harley oleh Bos Garuda
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pengarahan saat pelantikan pejabat eselon satu Kementerian Keuangan di Jakarta (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

"Keseluruhan bagasi diperiksa pemilik koper tidak menyerahkan custom declaration dan keterangan lisan. Jadi waktu diperiksa mereka tidak serahkan kartu Bea Cukai dan tidak menyampaikan keterangan ada barang-barang ini," katanya kepada wartawan di kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Kamis (5/12).

"Berdasarkan penelusuran kami, harga motor Rp 800 juta per unit. Nilai sepeda sekitar 50 juta hingga 60 juta rupiah per unit. Dengan demikian total potensi kerugian negara adalah Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar," lanjut Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengungkapkan SAS mengaku membeli barang via akun e-Bay. Namun, saat ditelusuri, kontak penjual tidak diperoleh. Namun, ketika dilakukan pengecekan tidak terdapat kontak penjual e-Bay dalam akun SAW.

"SAS juga punya utang bank Rp 300 juta yang dicairkan Oktober untuk renovasi rumah. Transfer uang pada SAS ke rekening istri sebanyak tiga kali senilai Rp 50 juta. Kami akan terus lihat saudara SAS hobi motor yang kita tahu tidak punya hobi motor tapi impor Harley. Dia hobi sepeda," kata Sri Mulyani.

"Kita lihat transaksi keuangan yang punya hubungan inisiatif membeli dan membawa motor tersebut ke RI. Kami masih terus dalam proses lakukan penyelidikan motif awal dan apakah bersangkutan beneran lakukan atau atas nama pihak lainnya. Ini fokus pemeriksaan teman-teman Bea Cukai," lanjutnya.

"Setahu kami, oknum tidak hobi motor, tapi impor Harley. Hobinya sepeda, tapi mungkin dari sepeda jadi sepeda motor," paparnya.

Dia pun menambahkan pihak DJBC menemukan transaksi lain yang dibeli dan dibawa ke Indonesia. Tapi, masih dalam proses penyelidikan terhadap motor awal.

"Apakah mungkin yang mereka beli atau pihak bersangkutan. Ini masih jadi investigasi DJBC," ungkapnya.

Baca Juga:

Erick Thohir Copot Dirut Garuda Indonesia

Buntut kejadian ini, Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan Dirut PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Ashkara karena menyelundupkan komponen Harley-Davidson.

"Saya sebagai Menteri BUMN akan memberhentikan Dirut Garuda," ujar Erick di Jakarta, Kamis (5/12).

Erick mengungkapkan pembelian komponen Harley-Davidson merupakan pesanan Ari melalui pegawainya.(Knu)

Baca Juga:

Erick Thohir Kesal Pejabat Garuda Tumbalkan Anak Buah di 'Kasus Harley'

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan