Begini Caranya Agar Cat di Rambut Awet

Rabu, 28 April 2021 - P Suryo R

TAK sedikit orang yang mengeluh, terutama perempuan, rambut yang sudah dicatnya cepat sekali kembali ke warna aslinya. Kalau berwarna hitam tidak masalah. Akan menjadi persoalan bila cat rambut untuk menutupi uban.

Seorang penata rambut, Rob Czalpka dari Manchester seperti yang dikutip dari Mirror mengungkap mengapa hal tersebut dapat terjadi? Bagaimana mengatasinya?

Baca Juga:

Mewarnai Rambut Sebabkan Vitiligo, Benarkah?

rambut
Perhatikan sampo jangan mengandung deterjen. (Foto: Unsplash/Erick Larregui)

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan cat rambutnya. Warna pada rambut biasanya awet-awet saja bila seseorang melakukan perawatan dengan baik dan benar. Kebanyakan orang terlalu meremehkan perawatan rambut. Perawatan rambut berhubungan dengan produk-produk lainnya di luar cat rambut itu.

Salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan oleh orang yang rambutnya diwarnai adalah penggunaan sampo. Cairan pembersih kepala ini memiliki sumbangan merontokan warna yang ada pada rambut secara cepat.

Menurut Rob, sesuai dengan karakteristik sampo yang membersihkan kepala, maka takmengherankan bila rambut yang sudah diwarnai juga terdampak. Di satu sisi kepala dan rambut bersih dari kotoran, debu dan minyak. Namun di sisi lain warna cat pada rambut perlahan memudar.

"Ketika keramas, bahan kimia yang ada pada sampo akan bercampur dengan minyak dari kulit kepala dan rambut. Ini yang kemudian meluruhkan semua minyak di kepala," jelas Rob.

Baca juga:

5 Cara Merawat Rambut Berwarna Agar Tidak Cepat Pudar

rambut
Jangan keramas dengan air panas. (Foto: Unsplash/Kristen Marie Ebbesen)

Keramas dengan sampo pada umumnya mau tidak mau mengangkat minyak baik yang diproduksi kulit kepala untuk melindungi rambut. Ini mengapa sehabis keramas kita merasa rambut terasa kering. Kemudian dibutuhkan kondisioner untuk menghilangkan kering itu.

Namun secara alami rambut yang kehilangan minyak alaminya mendorong kelenjar sebaceous untuk bereaksi berlebihan memproduksi minyak. Menurut wikipedia, kelenjar sebaceous adalah mikroskopik yang berada tepat di bawah kulit yang mengeluarkan minyak yang disebut sebum.

Untuk itu Rob menyarankan mencari sampo yang lebih ramah pada rambut dan kepala. Dia menyarankan untuk menghindari sampo dengan deterjen berlebihan atau kuat, kemudian yang mengandung pengawet, sulfat dan keharuman buatan.

Dia menyarankan agar menggunakan sampo dengan dasar minyak dengan kandungan minyak esensial dan kandungan alami yang mampu membersihkan kulit kepala namun tidak meluruhkan warna cat rambut.

Baca Juga:

Mewarnai Rambut Bisa Menyebabkan Mual

rambut
Mewarnai rambut untuk berbagai kebutuhan. (Foto: Pexels/cottonbro)

Rob juga menyarankan bila baru melakukan pewarnaan rambut, sebaiknya tidak keramas dahulu selama 72 jam. Menurutnya helai rambut memiliki pori-pori yang membuka dan menutup yang disebut kutikel. Dalam proses pewarnaan biasanya pori terbuka dan membutuhkan waktu untuk menutup. Maka biarkan tidak kermas agar wrna dalam terserap dengan baik.

Sebaiknya menggunakan air dingin bila hendak keramas. Air panas cenderung merusak pori-pori rambut. Begitu juga dengan menggunakan mesin pengering rambut yang cenderung mengalirkan hawa panas. Rambut akan mengalami kerusakan. Jadi sebaiknya setelah keramas keringkan dengan rambut handuk dan angin-anginkan.

Sebenarnya kelenjar sebaceous mampu melindungi rambut dari panas dan elemen perusak lainnya. Namun tetap saja kamu harus memperhatikan beberap hal yang juga merusak warna rambut.

Salah satunya adalah langsung meluruskan rambut, tidak memberikan kesempatan kelenjar tersebut memproduksi minyak. Alih-alih rambut lurus malah menjadi keriting bahkan merusak pigmen warna yang ada.

Luangkan waktu untuk merawat rambut kamu terutama buat perempuan. (psr)

Baca Juga:

4 Warna Cat Rambut yang Cocok untuk Pria

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan