Beda Tradisi Jokowi dan Prabowo Soal Pakaian Saat Sidang Tahunan, Mensesneg Ungkap Fakta yang Selama Ini Tak Terduga

Jumat, 15 Agustus 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Presiden Prabowo Subianto memutuskan tidak mengenakan pakaian adat saat menghadiri Sidang Tahunan MPR di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.

Menurut Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, keputusan ini tidak mengurangi rasa hormat terhadap budaya daerah.

Ia menjelaskan bahwa penggunaan Pakaian Sipil Lengkap (PSL) lebih merupakan kebiasaan dan juga karena undangan dari MPR tidak mewajibkan pakaian adat.

Baca juga:

Mayoritas Tamu Undangan Sidang Tahunan MPR Pakai Jas Lengkap, Dasi Biru Dengan Peci Hitam, Bukan Lagi Pakai Baju Adat

"Ini hanya masalah kebiasaan dan berdasarkan undangan dari pihak MPR juga di situ tidak mewajibkan untuk mengenakan pakaian adat,” kata Prasetyo, Jumat (15/8).

Prasetyo menambahkan, Presiden Prabowo tetap akan mengenakan pakaian adat saat upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Istana Merdeka.

Jenis pakaian adat yang akan dikenakan masih dirahasiakan untuk memberikan kejutan.

“Daerahnya? Oh, jangan dong, ada beberapa alternatif. Biar itu jadi surprise,” ucap dia.

Tradisi penggunaan pakaian adat oleh Presiden dalam Sidang Tahunan MPR memang mulai disoroti publik sejak era Presiden Joko Widodo.

Baca juga:

Spesifikasi Gila Maung MV3 Garuda Limousine yang Bawa Prabowo Hadiri Sidang Tahunan di Gedung DPR/MPR

Sejak 2017, Jokowi selalu konsisten mengenakan busana adat dari berbagai daerah, yang bertujuan untuk menampilkan kekayaan budaya Indonesia dan mengapresiasi keberagaman.

Pilihan busana adat Jokowi ini selalu menjadi sorotan dan topik hangat di media, seringkali disertai dengan cerita dan makna filosofis di baliknya.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan