Beda Sama PKS, Golkar Larang Tim Pemenangan Kampanye Negatif

Senin, 15 Oktober 2018 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengimbau kadernya tidak menggunakan kampanye negatif (Negative Campaign) demi memenangkan pasangan calon yang diusung pada Pilpres 2019 mendatang.

Pesan tegas itu disampaikan Airlangga merespon pernyataan Presiden PKS Shohibul Imam yang membolehkan kadernya menggunakan kampanye negatif di Pemilu mendatang.

Ketum Golkar Airlangga Hartarto. FotoL MP/Fadhli

"Ya memang yang namanya kampanye (campaign) memang ada yang selalu positif dan negatif. Kita hanya mengupayakan khusus Parti Golkar kita ingin pemilu damai kita ingin positif campaign, message nya disitu," kata Airlangga di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (15/10).

Airlangga menuturkan, kampanye negatif merupakan kampanye yang tidak berlandaskan data akurat dan cenderung tidak memberikan pembelajaran positif dalam berdemokrasi.

Sementara, kampanye positif adalah kampanye berupa penajaman visi-misi dan gagasan yang disampaikan secara objektif kepada publik.

"Pemilu ini kita mengharapkan masyarakat diberikan hal yang sifatnya objektif. Kalau yang namanya praktik dan strategi silahkan masing-masing parpol," kata Airlangga.

Sehingga yang namanya kampanye negatif, menurutnya merupakan kampanye yang tidak berdasarkan kepada data dan cenderung tidak bisa objektif.

"Namanya negatif kan itu namanya negatif. Yang namanya objektif berdasar dengan data. Jadi kalau kita bicara data kita bicara objektif, kalau bicara di luar data ya kita sebut negatif," paparnya.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. (MP/Ponco Sulaksono)
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman. (MP/Ponco Sulaksono)

Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Imam pempersilahkan para kadernya menggunakan kampanye negatif dalam meraih suara di Pemilu 2019. Menurut dia, kampanye negatif itu adalah kampanye yang menitik beratkan pada kelemahan lawan, namun tetap berlandaskan data yang benar.

"Saya mengatakan 80 persen kampanye kita harus positif campaign. Silakan masuk ke negatif campaign, cukup 20 persen," kata Sohibul saat temu kader di Depok, Jawa Barat, Minggu (14/10) kemarin. (fdi)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan