Baru Datang, Ratusan Tabung Elpiji 3 KG Ludes Diborong Warga DIY
Selasa, 12 September 2017 -
MerahPutih.com - Pangkalan Gas Elpiji di Jalan Kyai Mojo, Jetis Kota Yogyakarta tampak ramai diserbu warga. Sejak pagi, warga rela mengantre di depan pangkalan untuk membeli tabung gas 3 kilogram. Pasalnya, gas melon langka dipasaran sejak beberapa hari terakhir.
Sekitar pukul 08.00 WIB, mobil pengangkut tabung melon tiba. Pegawai pangkalan segera memanggil satu per satu nama warga yang sudah mengantre lama. Warga pun menukarkan tabung gas bekas pakai dengan tabung gas baru.
Salah seorang warga yang mengantre, Kasmirah senang bisa mendapatkan gas melon. Dia mengaku sudah berkeliling beberapa kampung untuk mendapatkan gas tersebut, tetapi hasilnya nihil.
Kalaupun ada, kata Kasmirah, harganya cukup mahal, sekitar Rp 23 ribu sampai Rp 25 ribu di tingkat pengecer.
"Susah sekali. Saya (cari) keliling kampung tidak ada. Jadi, tidak bisa masak saya," kata warga Taman Sari Kota Yogyakarta tersebut di Pangkalan Elpiji, Selasa (12/10).
Tak lama kemudian, Kasmirah berhasil membeli gas elpiji. Wajahnya berseri-seri. Dia berharap pemerintah bisa melancarkan kembali pasokan gas elpiji 3 kilogram. Sebab, kelangkaan gas melon ini sudah terjadi sekitar dua mingguan.
Karyawn pangkalan gas, Parijo mengaku adanya penurunan pengiriman pasokan ke tempatnya. Penurunan ini sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. "Lumayan banyak penurunannya. Sekarang kami hanya dikirimi sekitar 200 sampai 300 tabung per hari," katanya di lokasi pangkalan.
Dia mengatakan, ada peningkatan pembelian tabung gas elpiji 3 kilogram sejak beberapa hari terakhir. Karena itu, dia mendahulukan memberi ke pelanggannya baik rumah tangga dan pengecer, barulah kemudian ke pembeli lain.
Pihaknya pun membatasi pembelian hanya boleh 1 tabung gas per orang, kecuali pengecer diberi batasan 4 sampai 5 tabung.
Berita ini merupakan laporan dari Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya dalam artikel: Mesin ATM BCA Di Semua 'Minimarket' Yogyakarta Masih Gangguan