Barbie Botox, Tren Kecantikan yang Tak Harus Diikuti

Selasa, 08 Agustus 2023 - Ikhsan Aryo Digdo

FILM Barbie menekankan kepositifan tubuh dengan menampilkan pemeran yang beragam dan mengikis standar kecantikan boneka Barbie yang tidak realistis. Film ini masih memicu peningkatan prosedur kosmetik di antara mereka yang ingin mendapatkan tampilan Barbie.

Barbie Botox adalah tren kosmetik terbaru yang melanda media sosial setelah film ini dirilis. Dengan tagar #BarbieBotox yang telah ditonton lebih dari 4,4 juta kali, para pengguna platform TikTok pun telah mengunggah diri mereka yang sedang mendapatkan suntikan untuk merampingkan leher dan bahu.

Baca Juga:

Klinik Kecantikan Terbaru Hadir di Alam Sutera

Melansir dari laman People, Amy Wechsler, seorang dokter kulit dan psikiater di New York menjelaskan tentang Barbie Botox atau Botox Trapezius dan mengapa mengikuti tren ini adalah bukan ide baik. Trapezius Botox adalah prosedur yang melibatkan penyuntikan toksin botulinum, atau Botox, dilakukan diantara leher dan bahu untuk mengendurkan sebagian otot trapezius dan menghilangkan rasa sakit.

"Otot trapezius adalah otot yang sangat mudah digunakan secara berlebihan karena sejumlah alasan," jelas Wechsler.

Barbie Botox adalah tren kosmetik terbaru yang melanda media sosial setelah film ini dirilis. (Foto: freepik/freepik)

Ia pun menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena pertama, ketika orang benar-benar stres maka mereka akan membungkukkan bahu mereka dan itu menggunakan otot trapezius secara berlebihan. Kedua, ketika berada di depan layar komputer dan bekerja dengan tangan di mana kamu menggunakan otot-otot itu dan membungkuk maka kamu terlalu banyak menggunakan otot tersebut.

"Jadi otot yang terlalu sering digunakan akan menjadi lebih besar dari biasanya dan itu bisa membuat bagian atas bahu, di pangkal leher terlihat sedikit terlalu banyak bekerja dan lebih besar, seperti membengkak," lanjut Wechsler.

Meskipun Botox trapezius biasanya dilakukan untuk meringankan nyeri punggung dan bahu, beberapa pasien melakukannya untuk menciptakan ilusi leher yang lebih panjang dan ramping. Setelah pemutaran perdana Barbie, para pembuat konten telah mengunggah diri mereka sendiri untuk mendapatkan suntikan #BarbieBotox dalam upaya untuk meniru leher dan bahu boneka tersebut.

Baca Juga:

Produk Kecantikan dengan Bahan Alami Kian Ramai Peminat

Wechsler memperingatkan bahwa ini bukanlah tren yang harus diikuti kecuali jika diperlukan secara medis. Harus diingat bahwa boneka Barbie tidak realistis dan prosedur kosmetik tidak akan memberikan efek yang nyata pada penampilan kebanyakan orang.

"Seseorang beberapa tahun yang lalu menjelaskan bahwa jika kamu mengambil boneka Barbie dan membuatnya menjadi seorang perempuan dewasa, ukurannya tidak terlalu realistis. Jadi saya tidak suka mengikuti tren media sosial karena sering kali tidak memiliki dasar sains," jelas Wechsler.

Trapezius Botox adalah prosedur yang melibatkan penyuntikan toksin botulinum, atau Botox, dilakukan diantara leher dan bahu untuk mengendurkan sebagian otot trapezius. (Foto: freepik/freepik)

Namun, itu adalah sifat alamiah manusia untuk mencoba meniru sebuah tren, tapi biasanya yang terjadi tren tersebut akan gagal jika itu bukan ide yang bagus atau jika itu tidak sehat.

Tren Barbie Botox fokus pada pelangsingan tubuh. Hasil Botox trapezius biasanya terlihat dua minggu setelah penyuntikan dan bertahan selama sekitar tiga hingga empat bulan.

Meskipun Wechsler mengatakan bahwa memar di tempat suntikan adalah satu-satunya efek samping yang umum terjadi, ia mengakui bahwa dalam praktiknya sendiri, ia hanya akan menyuntikkan Botox ke dalam otot trapezius jika otot tersebut benar-benar digunakan secara berlebihan atau menyebabkan masalah kesehatan. Sebab jika tidak, hal itu bisa menjadi tidak aman dalam jangka panjang. (dgs)

Baca Juga:

Wajib Punya nih, Skincare Tren di 2023

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan