Banyak Pria Lajang akan Gunakan ChatGPT untuk Tipu Calon Pasangan Kencan

Selasa, 09 Mei 2023 - Andrew Francois

SEBUAH penelitian terbaru oleh Kaspersky menunjukkan hasil mencengangkan terkait penyalahgunaan aplikasi kencan daring. Lebih dari setengah (54 persen) pria lajang yang disurvei di Inggris tertarik untuk menggunakan ChatGPT, alat AI generatif yang sangat populer selama beberapa bulan terakhir, untuk menipu calon pasangan mereka di aplikasi kencan.

Temuan itu berasal dari penelitian Kaspersky yang disebut 'Date or DAlte?'. Penelitian bertujuan untuk memahami pengaruh kecerdasan buatan pada dunia kencan.

Hasil survei menunjukkan, 75 persen pengguna aplikasi kencan tertarik menggunakan ChatGPT sebagai 'dorongan' virtual untuk membantu meningkatkan kualitas percakapan mereka.

Baca juga:

Startup Perlu Paham AI Meski Tak Dimanfaatkan sebagai Inti Bisnis

Senatural apapun ChatGPT, obrolannya akan tetap palsu. (Foto: Unsplash/Rolf van Root)

Namun, temuan tersebut juga menimbulkan kekhawatiran tentang kemungkinan adanya era baru catfishing berbasis AI. Sebab, 57 persen dari semua responden percaya penggunaannya dalam pengaturan kencan daring merupakan hal yang tidak jujur, seperti diungkapkan ANTARA, Senin (8/5).

Catfishing merupakan pemalsuan identitas untuk memikat korban. Biasanya untuk berhubungan romantis. Pelaku catfishing biasanya memberikan profil yang menarik di media sosial. Tujuannya supaya korban tidak curiga dan mau menjalin komunikasi daring, termasuk memberikan informasi pribadi.

Pakar kencan di Inner Circle, Crystal Cansdale, mengatakan keaslian adalah inti dari membangun hubungan. Terlepas dari seberapa 'nyata' pesan yang dihasilkan ChatGPT dapat terlihat, pada akhirnya itu hanya akan membawa pada hal yang tidak nyata.

Baca juga:

Kenalan dengan Girl Grup Korea yang Membernya Artificial Intelligence

Gunakan kreativitas sendiri dan waspada terhadap penipuan. (Foto: Unsplash/Miquel Parera)

Ia menyarankan orang-orang selalu waspada dan memverifikasi keaslian orang yang mereka ajak bicara agar terhindar menjadi korban taktik penipuan. Principal Security Researcher Global Research and Analysis Team Kaspersky David Emm juga menekankan pentingnya waspada saat menggunakan aplikasi kencan.

Ia mengatakan, menggunakan AI seperti ChatGPT untuk menciptakan saluran obrolan menarik mungkin tampak menyenangkan, tetapi orang harus menyadari bahwa tidak semua orang akan menggunakannya dengan itikad baik.

Beberapa orang mungkin menggunakannya untuk menipu dan individu harus waspada saat berkomunikasi dengan orang lain secara daring. (waf)

Baca juga:

Pemuda Tiongkok Lebih Pilih Chatbot AI Dibanding Kencan Nyata

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan