Startup Perlu Paham AI Meski Tak Dimanfaatkan sebagai Inti Bisnis
Pendiri startup wajib melek teknologi. (Foto: Unsplash/Arseny Togulev)
PERUSAHAAN rintisan (startup) tetap perlu memahami teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), meski tidak memanfaatkannya atau menggunakan teknologi tersebut pada inti bisnis mereka, menurut pandangan CTO GDP Venture On Lee seperti dilaporkan ANTARA, Rabu (15/3).
On Lee menilai pengetahuan tentang AI dapat menunjukkan bahwa suatu perusahaan rintisan, termasuk para pendirinya, tidak boleh mengabaikan perkembangan teknologi yang terjadi di dunia.
"Kalau saya bilang, enggak semua (startup) itu harus pakai AI. Tapi yang saya minta dari founder-nya, kalau dia enggak pakai AI, saya mau tahu," terang On Lee.
Baca juga:
Robot Virtual Bertenaga AI Ditunjuk Jadi CEO
Lee mengatakan dirinya tak bermasalah bila seorang founder startup tidak berkenan memanfaatkan AI selama alasannya masuk akal. Namun, dirinya sangat menyayangkan bila seorang founder startup tidak melek terhadap perkembangan AI dan pemanfaatannya.
Dirinya bahkan tegas mengatakan GDP Venture tak akan mendanai perusahaan atau startup yang 'ignorant' terhadap perkembangan dan pemanfaatan AI. Investment Partner GDP Venture Antonny Liem juga senada dengan Lee yang mengatakan bahwa AI dan perkembangan teknologi lainnya punya peran penting dalam pengembangan bisnis.
Menurut Liem, AI, blockchain, dan lainnya dapat membawa perusahaan terutama startup lebih dekat pada perubahan kebiasaan manusia di masa depan. Dirinya juga berpendapat sama, bahwa sebuah perusahaan tak perlu lantas memanfaatkan AI untuk bisnis mereka, tapi tetap harus melek wawasan.
Baca juga:
Mengenal Software Manajemen Berbasis AI
"Artinya apa? Meskipun company-mu mungkin tidak akan dan tidak perlu pakai AI, tapi kamu harus mengerti dan tahu one is happening. Kalau nggak, kamu sulit," terang Liem.
"Contoh, Anda bikin bisnis tapi nggak tahu ternyata itu replaceable nantinya, bisnisnya bukan orangnya, oleh AI. Berarti kan dengan cepat sekali bisnis ini bisa gone, jadi enggak bisa di-ignore (tentang AI)," lanjutnya.
Antonny menambahkan, bahwa pengetahuan tentang perkembangan teknologi perlu dimiliki oleh perusahaan rintisan, tidak perlu detail namun harus diketahui secara fundamental dan prinsip. Dengan begitu, strategi bisnis yang dibuat nantinya tidak salah kaprah. (waf)
Baca juga:
Ramai di Medsos, Begini Cara Bikin Avatar AI Versimu
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
OPPO Find X9 Bakal Punya 2 Kamera 200MP, tapi Bukan Seri Ultra
Bocoran Terbaru Xiaomi 17 Ultra: Bawa Sensor OmniVision dan Kamera Telefoto 200MP S5KHPE
OPPO Find X9 Ultra Kemungkinan Bawa Baterai 7.500 mAh, Bisa Kalahkan Pesaingnya
Performa OPPO Find X9 Ultra Diklaim Luar Biasa, Dibekali Kamera Utama 200MP
OPPO Jadikan Flagship Store Gandaria City sebagai Ruang Nongkrong Teknologi Berkonsep 'Third Living Space'
Sony A7 V Meluncur dengan Sensor 33 MP dan AI Canggih, Intip Keunggulannya
Xiaomi 17 Ultra Bisa Rilis Lebih Cepat, Sudah Bisa Pre-order dari 15 Desember
Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 15c Bocor, Dijadwalkan Rilis 19 Desember 2025
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5