Banjir Lahar Dingin Berpotensi Landa Kawasan Lereng Merapi

Rabu, 03 November 2021 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan banjir lahar dingin berpotensi melanda wilayah lereng Gunung Merapi di Perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta di musim penghujan. Potensi banjir tertinggi berada di sekitar sungai-sungai yang berhulu dari Gunung Merapi.

"Pada musim hujan, potensi banjir lahar semakin meningkat. Beberapa kali sudah terjadi aliran lahar hujan menerjang aliran Sungai Boyong," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan di Sleman, Selasa (2/11).

Baca Juga

Hari Sumpah Pemuda, Manajemen Persis Solo Bantu PMI Penuhi Stok Darah

Saat ini Endapan material vulkanik di lereng sisi tenggara Merapi mencapai 2,8 juta meter kubik. Sedangkan sisi barat daya 1,6 juta meter kubik. Saat musim penghujan, Kabupaten Sleman memiliki sejumlah potensi bencana, seperti erupsi Gunung Merapi, banjir lahar dingin, longsor, gempa bumi hingga pandemi COVID-19.

BPBD Sleman telah memasang perangkat early warning system (EWS) di 16 titik di sungai-sungai berhulu Gunung Merapi untuk memantau banjir lahar. "EWS tersebut dipasang di beberapa titik di Sungai Gendol, Sungai Opak, Sungai Kuning, Sungai Boyong maupun Sungai Krasak," katanya.

Jalur evakuasi di lereng gunung Merapi (MP/Patricia Vicka)

Di masing-masing lokasi titik EWS terdapat petugas jaga yang akan segera memberi informasi jika muncul risiko bencana dari Merapi. "Informasi ini langsung disampaikan ke wilayah-wilayah bawah, termasuk kepada pengelola wisata dan wisatawan," katanya.

BPBD mengimbau pada warga, pelaku wisata serta wisatawan di daerah-daerah yang dilewati sungai berhulu dari Gunung Merapi untuk waspada dan selalu memantau perkembangannya.

Baca Juga

Ormas Tikus Pithi Resmi Deklarasi Partai Kedaulatan Rakyat

Pelaku wisata, terutama di lereng Gunung Merapi, juga diharap agar tidak mengambil risiko terkait potensi bencana ini.

"Seperti operator jip wisata lava tour jangan melakukan atraksi di sungai jika turun hujan. Jangan coba-coba meski itu membuat wisatawan senang, tapi resikonya besar," katanya. (Particia Vicka/Yogyakarta)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan