Banjir Bandang di Sumbawa, 1.637 Kepala Keluarga Mengungsi
Sabtu, 21 Februari 2015 -
MerahPutih Nasional - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebabkan 1.637 Kepala Keluarga mengungsi. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, penyebab banjir bandang yang melanda Sumbawa dipicu adanya tekanan rendah di sekitar Australia menyebabkan banyak massa udara yang ditarik ke wilayah tersebut.
Kondisi ini membuat hujan lebat terjadi di Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara dalam tiga hari terakhir. (Baca: Pasca Banjir, Pemkot Jakarta Utara Angkut 1.600 Ton Sampah ke Pulo Gebang)
"Akibatnya Banjir dan longsor terjadi di beberapa wilayah," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Sabtu (21/2).
Sutopo yang juga salah satu dosen di perguruan tinggi Universitas Pertahanan (Unhan) menambahkan, malam hari terjadi banjir bandang di empat desa yaitu Desa Labuan Jambu, Labuan Pidang, Banda, dan Batu Lanteh, Kec Serano, Kab Sumbawa NTB, pada Jumat (20/2).
Sebanyak 500 kepala keluarga dari Desa Labuan Jambu mengungsi. 150 kepala keluarga dari desa Labuan Pidang juga mengungsi, sedangkan 387 kepala keluarga dari desa Banda juga mengungsi dan terakhir 500 kepala keluarga dari desa Batu Lanteh juga mengalami nasib yang sama. (Baca: Jokowi : Banjir Jakarta Perlu Diseriusi)
"Kerugian materilnya adalah ratusan hektar sawah terendam, sarana ibadah dan pendidikan terendam, hewan ternak hanyut terbawa air dan puluhan rumah rusak," tandasnya. (bhd)