Bangsa Viking Berbeda dari Gambaran yang Ada Selama ini

Jumat, 18 September 2020 - Leonard

STEREOTIP yang selama ini sering disandang oleh bangsa Viking adalah penjajah asal Skandinavia yang berani dan gahar. Perampok menakutkan berkulit putih dan rambut pucat, dengan kejam merampok dan melakukan perjalanan melintasi lautan lebih dari seribu tahun yang lalu.

Penelitian baru menemukan bahwa semua itu merupakan kesalahan. Menurut analisis genetik dari lebih dari 400 kerangka Viking yang tersebar di seluruh Eropa tidak digambarkan seperti yang ada. Viking bukan keturunan Skandinavia. Bahkan banyak dari mereka yang berambut hitam, bukan pirang.

Baca juga:

Jepang Ungkap Protokol Berburu UFO

1
Banyak di antara mereka yang tidak berambut pirang. (Foto: Unsplash/Victor B)

"Hasilnya mengubah persepsi tentang siapa sebenarnya Viking," kata ahli genetika evolusioner, Eske Willerslev, yang bekerja sama dengan Universitas Cambridge dan Universitas Kopenhagen.

Melansir laman Science Alert, Willerslev adalah sosok yang berulang kali menciptakan masalah bagi penerbit buku sejarah. Penelitian awalnya telah membentuk kembali pemahaman kita tentang susunan genetik historis populasi di seluruh dunia. Mulai dari Australia, hingga Asia Tenggara, Amerika Utara, Pasifik Selatan, dan banyak lagi.

Willerslev memimpin tim yang terdiri dari banyak ilmuwan dalam penelitian terbaru analisis genetik terbesar Viking hingga saat ini. Ia memeriksa sisa-sisa 442 kerangka Viking yang ditemukan dari situs arkeologi di Skandinavia, Inggris, Irlandia, Islandia, Greenland, Rusia, dan tempat lain. Sebagian besar berasal dari Zaman Viking.

Baca Juga:

NASA Berniat Mengubah DNA Astronot

genetika
Bangsa Viking berambut cokelat. (Foto: Unsplash/Flavius Les)

Urutan DNA dari sisa-sisa yang terdiri dari tulang dari pria, wanita, anak-anak, dan bayi, menunjukkan bahwa sebelum dan selama Zaman Viking. Beragam pengaruh genetik asing mengalir ke garis keturunan Skandinavia. Sepert dari Asia, Eropa Selatan, dan Kepulauan Inggris.

"Kami tidak tahu secara genetik seperti apa mereka sebenarnya sampai sekarang," kata Willerslev.

"Ini menghilangkan citra modern Viking dengan rambut pirang. Karena banyak yang memiliki rambut cokelat, dan dipengaruhi oleh masuknya genetik dari luar Skandinavia."

Di Skandinavia, wilayah selatan lebih cenderung menjadi hotspot keanekaragaman, hasil menunjukkan. Mungkin karena mereka secara geografis lebih dekat ke Eropa Selatan dan Asia. Sebaliknya, aliran gen dalam Skandinavia bagian dalam lebih dibatasi. Dengan beberapa populasi Viking lebih terisolasi daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Di tempat lain, selama periode itu, pelayaran Viking tidak hanya menyebarkan penaklukan dan perdagangan, namun juga benih genetik yang masih dapat dilihat pada orang-orang saat ini. Dengan 6 persen orang di Inggris diperkirakan memiliki DNA Viking, dan 10 persen di Swedia.

Baca juga:

Kapal Kargo Belanda Abad Ke-17 Ditemukan Utuh di Laut Baltik

2
Beragam pengaruh genetik asing mengalir ke garis keturunan Skandinavia. (Foto: Pixabay/EyeShotYou)

"Viking Denmark pergi ke Inggris, sedangkan Viking Swedia pergi ke Baltik dan Viking Norwegia pergi ke Irlandia, Islandia, dan Greenland," kata penulis pertama Ashot Margaryan dari Universitas Kopenhagen.

"Namun, Viking dari ketiga 'bangsa' ini sangat jarang bercampur secara genetik. Mungkin mereka adalah musuh atau mungkin ada penjelasan yang valid lainnya. Kami hanya tidak tahu."

Namun hasilnya juga mengungkapkan bahwa selama Zaman Viking, menjadi seorang Viking adalah konsep dan budaya yang sama dengan pertanyaan tentang warisan genetik. Tim menemukan bahwa dua kerangka Viking yang dikubur di Kepulauan Utara Skotlandia memiliki apa yang terlihat yang relatif murni warisan Skotlandia dan Irlandia. Tanpa pengaruh Skandinavia, setidaknya tidak secara genetik. (lgi)

Baca juga:

Pengin Jadi Anggota Keluarga Kerajaan Padahal Cuma Orang Biasa

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan