Viking Menepi Sejenak saat Persib Jamu Dewa United FC di GBLA


Ketua Umum Viking Persib Club, Tobias Ginanjar. (Bolaskor.com/Gigi Gaga)
MerahPutih.com - Viking Persib Club (VPC) memutuskan tidak memberikan dukungan secara langsung kepada Persib Bandung saat menjamu Dewa United FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada laga ketiga Liga 1 2023/2024.
Sesuai dengan pernyataan yang diunggah akun Viking Persib Club di media sosial twitter, komunitas suporter Persib ini memilih absen ke Stadion GBLA karena merasa tidak dihiraukan manajemen Persib atau PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
Baca Juga
Gagal Cetak Gol meski Tampil Dominan, Pemain Persija Akui Frustrasi
"Melihat dinamika yang terjadi saat ini serta respon dari PT PBB yang seakan menutup diri terkait permasalahan yang dialami banyak Bobotoh, kami memutuskan MENEPI SEJENAK," tulis akun @officialvpc, Senin (10/7).
@officialvpc menuliskan tiga poin sikap atas respons PT PBB. Yakni tidak menghadiri langsung pertandingan antara Persib vs Dewa United di stadion. Lalu memilih untuk mendukung Persib di rumah atau membuat titik-titik Nobar dan terakhir membuka ruang komunikasi baik itu dari distrik maupun komunitas lain untuk melakukan diskusi bersama.
"Doa dan harapan kami akan tetap ada untuk tim Persib, agar bisa mengembalikan penampilan terbaiknya, memenangkan pertandingan, dan menjuarai Liga 1 2023/24, seperti yang kita rindukan selama ini," tulisnya mengakhiri.
Ketua Umum Viking Persib Club, Tobias Ginanjar membenarkan pernyataan yang dikeluarkan di akun twitter tersebut. Menurutnya itu merupakan lanjutan aksi mengenai proses penjualan tiket kandang Persib di Liga 1 2023/2024 yang diberlakukan PT PBB.
"Ini sikap lanjutan kita ya, setelah dipertandingan pertama (Persib vs Madura United) kita walk out. Kita merasa PT PBB tidak ada perubahan, responsnya pun masih sama seperti seakan menutup mata akan atas permasalahan yang terjadi. Seakan semua baik-baik saja. Kemudian yang disayangkan tidak membuka ruang komunikasi," kata Tobias Ginanjar.
Aksi absen ke Stadion ini, lanjutnya, merupakan desakan dari para distrik Viking Persib Club yang tersebar di seluruh Indonesia. Tentunya, masukan itu harus dipenuhi.
"Jadi, kita harus mendengar aspirasi-aspirasi kita yang terjadi. Distrik-distrik merasa kesulitan, yang pertama tentang harga tiket yang naiknya tiba-tiba dan tidak diimbangi dengan fasilitas yang memadai. Semua toilet gitu-gitu aja, dan fasilitas yang lain tetap seperti itu. Lalu yang paling utama itu, sistem pembelian tiket yang memberatkan," sambungnya.
Baca Juga
Liga 1 Diwarnai Kontroversi, Pelatih Madura United Dorong Penggunaan VAR Dipercepat
"Kita tidak menolak online, karena kita dari musim kemarin sudah online. Hanya sistem pembelian sekarang itu rumit, karena harus lewat aplikasi yang harus diverifikasi. Ada yang verifikasi cepet ada yang lama, dan setelah verifikasi harus membeli tiket secara individu. Sedangkan kan untuk komunitas biasanya kolektif karena banyak berangkat rombongan dari luar kota dan sebagainya. Dan menurut kita itu belum ada titik temu dari PT PBB sendiri masih menutup mata atas masalah itu," bebernya.
Aksi ini juga, dikatakan Tobias untuk menguji pernyataan PT PBB yang menganggap bahwa penghasilan dari tiket pertandingan laga kandang itu hanya sebesar 10 persen.
"Saya mendengar bahwa katanya pendapatan tiket itu paling bawah. Karena yang pertama itu sponsorship, merchandise dan hak siar. Untuk pendapatan tiket itu paling bawah."
"Bahkan rilis terakhir yang kita lihat itu bahwa pembelian tiket komunitas itu hanya 10 persen. Sehingga kita beranggapan bahwa keberadaan komunitas itu hanya 10 persen dan masih ada 90 persen lagi penonton yang siap ke stadion. Jadi salah satu aksi kita juga, ingin menguji apakah keberadaan kita itu hanya 10 persen atau tidak. Ketika kita menarik diri apakah stadion penuh atau tidak," tuturnya.
Karena itu, Tobias memastikan Viking Persib Club untuk membuka diri kepada PT PBB untuk mengadakan dialog secara bersama. Namun tentunya dilakukan secara terbuka dan bisa disaksikan banyak orang.
"Kita tidak mau hanya pertemuan satu atau dua orang. Bagusnya itu terbuka untuk semua orang, semua orang bisa menyampaikan aspirasinya dan mereka bisa mendengar langsung keluhan-keluhan. Dan semua bisa menilai. Jadi kami terbuka kalau mau diskusi lebih baik," pungkasnya. (*/Bolaskor)
Baca Juga
Kunci RANS Nusantara Raih Kemenangan Beruntun dan Pimpin Klasemen Liga 1
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Harus Perkuat Timnas Indonesia Dahulu, Eliano Reijnders Tidak Sabar Memulai Karier bersama Persib

Lepas Dedi Kusnandar, Henhen, Dimas Drajad dengan Status Pinjaman, Pelatih Persib: Mereka Perlu Bermain

Beckham Putra Pastikan Penuhi Panggilan Timnas Setelah Pulih dari Cedera, Bertekad Gemilang Melawan Taiwan dan Lebanon

Kekalahan dari Persijap Lecutan bagi Persib Bandung

Lengkapi Komposisi Pemain Asing Persija, Bruno Tubarao Pasang Target Juara Super League 2025/2026

Klasemen Super League 2025/2026 Pekan Kedua: Persija Memimpin, Persib di Posisi 7

Ditutup Kekalahan 1-2 Persib dari Persijap, Berikut Hasil Lengkap Pekan Kedua Super League 2025/2026

Malut United Ujian yang Bagus Konsistensi Persija Menurut Witan Sulaeman

Jadwal Persis Vs Persija Malam Ini, Macan Kemayoran Incar Kemenangan Kedua

600 Personel Amankan Persis Vs Persija di Stadion Manahan, Penyekatan dan Penyisiran Akan Dilakukan
