Balai Saji di Bandung Sediakan Makanan Gratis Buka Puasa
Rabu, 05 April 2023 -
SAAT Ramadan ini, banyak umat muslim yang berlomba-lomba menebar kebaikan. Mulai dari bersedekah, membayar zakat, hingga menyediakan makanan untuk berbuka gratis. Salah satu yang menyediakan makanan berbuka gratis yaitu Balai Saji.
Balai Saji merupakan penyedia makanan gratis yang sudah berkiprah sejak 2019. Dimulai dari Balikpapan hingga akhirnya menyebar sampai ke Sulawesi, Jakarta, hingga Bandung.
Baca Juga:

Balai Saji Bandung yang berlokasi di Jalan Cibatu Raya, Antapani ini merupakan cabang ke-17 yang berkolaborasi dengan Syaamil Group. Dengan bantuan 11 orang karyawan, setiap harinya Balai Saji Bandung ini menyediakan 200 porsi yang terdiri dari nasi, lauk, minum, dan takjil selama bulan Ramadan.
“Kita masak sendiri bersama tim. Tentunya no micin dan untuk menu nya pun setiap hari berganti-ganti,” kata Pendiri Balai Saji Indonesia, Nirwana Tawil.
Meski gratis, Balai Saji tetap menjaga kualitas. Mulai dari tempat yang bersih, masakan yang enak dan bergizi, pelayanannya pun sangat ramah.
“Karena Balai Saji ini merupakan dakwah kemanusiaan. Siapa pun berhak mendapatkan makanan gratis," ungkapnya.
Nirwana berharap, Balai Saji ini bisa terus bertumbuh, dan memberikan keberkahan untuk semuanya.
Salah seorang warga yang melintas pun mengaku sangat terbantu dengan adanya buka puasa gratis ini.
“Alhamdulilah saya sebagai ojol cukup terbantu dengan adanya Balai Saji ini," ujar Iyan.
Baca Juga:

Di Bandung juga dapat ngabuburit dengan menggunakan Bandros. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menyediakan fasilitas bandros untuk warga Bandung keliling ngabuburit.
Lewat program Ngabuburit Naik Bandros di Kecamatan (Ngabosman), masyarakat di tiap kecamatan di Kota Bandung bisa berkeliling menggunakan bandros. Cukup dengan Rp20 ribu per orang untuk tiap trip sudah bisa keliling di rute yang menarik.
Ngabosman beroperasi mulai dari pukul 13.30-17.30 WIB. Tiap kecamatan disediakan satu armada bandros yang bisa melakukan perjalanan 2-3 rit.
"Satu bandros bisa menampung 21-23 penumpang. Kalau respon masyarakat cukup tinggi, ini bisa kita sesuaikan 2-3 armada per kecamatan," ucapnya.
Yudhi mengatakan, antusias masyarakat sudah terlihat lebih banyak. Berbeda dengan tahun kemarin yang responnya ia nilai masih sangat minim. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga: