Bakal Bikin Fregat Type 31, Tiongkok Diyakini Tak Berani Masuk Laut Natuna Utara
Senin, 20 September 2021 -
MerahPutih.com - PT PAL Indonesia dengan Babcock International melakukan kontrak komersial dalam pengadaan Kapal Perang Republik Indonesia TNI AL Fregat Type 31 Arrowhead 140. Penandatanganan bersejarah tersebut dilakukan diatas kapal perang Inggris HMS Argyll.
Dengan kontrak ini, lisensi desain memungkinkan PT PAL untuk membangun 2 (dua) buah fregat di Indonesia dengan modifikasi desain untuk TNI AL. Penandatanganan perjanjian itu disaksikan juga oleh Menhan RI Prabowo Subianto dan Menhan Inggris Rt Hon. Ben Wallace MP.
Baca Juga:
Hadang Kapal Tiongkok, Indonesia Harus Berpatroli Sampai Batas Terluar Natuna Utara
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menyebut, kapal ini merupakan yang tercanggih dari kapal perang yang ada.
"Frigate tipe Arrowhead 140 bikinan Inggris yang teknologinya dibawa pulang Prabowo adalah kapal perang ringan tercanggih yang ada sekarang," kata Dasco dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/9).
Dasco meyakini, kerja sama ini akan menciptakan ratusan kapal Frigate. Dengan rencana tersebut, Angkatan laut Tiongkok pasti akan takut dan gemetar saat melihat Frigate tipe Arrowhead 140 berpatroli di lautan Indonesia.
"Yakinlah angkatan laut China akan gemetar melihat Frigate tipe Arrowhead 140 berpatroli di lautan Indonesia, dan akan berpikir dua kali untuk wara wiri di lautan Natuna lagi,” katanya.

Ia memaparkan, arrowehad 140 dipersenjatai dengan rudal-rudal anti pesawat juga torpedo anti kapal selam yang membuatnya mampu memberikan pertahanan terhadap ancaman udara dan laut.
Kapal ini juga punya kemampuan untuk menjadi kapal induk mini bagi helikopter angkatan laut baik untuk misi antar jemput personel, maupun misi penyelamatan SAR Search and Rescue.
Kerja Sama Indonesia-Inggris Pemerintah Indonesia dan Inggris sepakat memperkuat kerja sama pertahanan. Salah satunya dengan menyepakati kerja sama pembangunan kapal perang canggih buatan Inggris di Indonesia.
Baca Juga:
Bakamla Klarifikasi Terkait Ribuan Kapal Asing di Laut Natuna Utara