Bahaya Tersembunyi dalam Keyboard Kotor

Selasa, 17 Oktober 2023 - Dwi Astarini

KEYBOARD acap menjadi bagian yang kurang diperhatikan dalam perangkat komputer atau laptop. Meskipun sebuah komputer dapat memiliki berbagai macam komponen canggih di baliknya dan keyboard mekanis dengan pengaturan tombol yang cocok untuk para gamer juga tersedia, hal itu tidak selalu menjadi prioritas. Keyboard standar lah yang akan selalu menemani penguna dalam melakukan pekerjaanya.

Sama sepeti mouse yang sering diklik dan digeser ke sana dan kemari, papan ketik tanpa disadari akan mengalami keausan pada komponen akibat digunakan setiap hari. Tak hanya resiko keausan, keyboard juga rentan kotor. Ketika melihat ada yang kotor entah itu mouse atau keyboard, kita akan mengelapnya dengna tisu atau lap. Namun, apakah merawat keyboard selalu menjadi hal yang utama yang akan selalu kita ingat?

BACA JUGA:

FDA Izinkan Elon Musk Uji Coba Tanam Chip Komputer ke Otak Manusia

Jarang membersihkan keyboard dapat berdampak buruk pada masa pakainya dan bahkan mungkin juga pada kamu. Seperti dilansir Slashgear, rata-rata waktu kerja di Amerika Serikat yakni 34,4 jam. Selama jam-jam tersebut, banyak pekerja yang mengetik di depan komputer. Itu bisa berarti banyak sekali kuman pada keyboard. Mungkin beberapa dari kamu sering diberi tahu bahwa permukaan seperti meja, keyboard, layar ponsel pintar, dan permukaan lain yang sering kita sentuh dapat menyimpan banyak kuman. Namun, pertanyaannya ialah ada berapa banyak kuman di sana? Dalam sebuah video Initial Hygiene di 2014, Dr. Lisa Ackerley dari Royal Society of Public Health menyatakan ada 3.000 organisme dalam per inci persegi keyboard.

Pada Oktober 2018, studi Degree of Bacterial Contamination of Mobile Phone and Computer Keyboard Surfaces and Efficacy of Disinfection with Chlorhexidine Digluconate and Triclosan to Its Reduction yang dilakukan Jana Koscova menemukan, setelah 25 keyboard dibersihkan untuk penelitian ini, 96 persen di antaranya ditemukan sudah terkontaminasi.

Bakteri Stafilokokus dan Bacilli ialah yang paling sering ditemukan. Bakteri tersebut tidak selalu menyebabkan penyakit atau bahaya, tetapi ada beberapa cara mudah bagi bakteri untuk muncul. Misalnya, mereka yang sedang sakit dan bergantian menggunakan keyboard dapat berpotensi menularkan penyakit seperti flu.

>BACA JUGA:

>Apple Mungkin Rilis Laptop dan Komputer Baru di Maret

Kamu mungkin tidak berpikir untuk membersihkan keyboard sesering mungkin hanya karena tidak terlihat kotor. Terkadang kotoran yang tidak terlihat dan tidak terasa bisa menumpuk, sehingga menimbulkan bahaya yang berbeda. Jika kamu memiliki kebiasakan makan di meja kerja, tanpa disadari ada sedikit makanan yang masuk dalam keyboard dan menumpuk. Tentu hal ini akan menjadi masalah.

keyboard
Luangkan waktu seminggu sekali untuk membersihkan keyboard.(foto: editors-keys-unsplash)

Celah di antara tuts keyboad rata-rata cukup besar untuk menampung semua jenis kotoran, sehingga dalam beberaa kasus tuts susah untuk ditekan. Jika hal ini telah menyadarkan kamu untuk membersihkan keyboard. Kuncinya adalah jangan panik. Dalam penelitian yang dilakukan olehDiana Zuckerman, Ph.D. ‘Are There More Bacteria on Computer Keyboards Than Toilet Seats,’ mencatat bahwa kebersihan dasar adalah pertahanan terbaik. Jika tangan kamu bersih sebelum menyentuh keyboard, maka akan lebih sedikit perpindahan bakteri di waktu berikutnya. Selain itu, meluangkan seluruh waktu kamu untuk membersihkan keyboard secara konstan mungkin sedikit berlebihan.

HP merekomendasikan untuk meluangkan waktu setidaknya seminggu sekali untuk membersihkan keyboard mechanical. Pembersihan sederhana dapat dilakukan dengan mencabut/mematikan keyboard, membaliknya dan menggoyangkannya dengan hati-hati, lalu bersihkan sisa-sisa debu yang muncul. Setelah itu kamu bisa mengelap keyboard kamu.(aqb)

BACA JUGA:

Amazon Luncurkan Fire Max 11, Komputer Tablet Kompetitor iPad

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan