Ayam Kesrut, Kuliner Tradisonal Suku Osing Bercitarasa Asam Menyegarkan
Jumat, 14 September 2018 -
SUKU Osing atau Using merupakan masyarakat asli Banyuwangi. Mereka tersebar di beberapa kecamatan dan berbahasa Osing yang berbeda dengan bahasa Jawa. Soal makanan, suku Osing tak boleh diremehkan.
Salah satu kuliner terkenal dari suku Osing yaitu ayam kesrut. Ayam kesrut merupakan olahan ayam dengan bumbu asam menyegarkan. Makanan ini dapat ditemukan di desa-desa lereng Gunung Ijen.
Kini ayam kesrut dijual lebih meluas terutama setelah gencarnya promosi pemerintah setempat. Salah satunya namanya dilambungkan melalui Festival Banyuwangi Kuliner (Bakul). Ayam kesrut dapat ditemukan di warung-warung nasi di kota Banyuwangi dan juga banyak disediakn di hotel-hotel.
Citarasa ayam kesrut asam menyegarkan yang berasal dari belimbing wuluh. Penggunaan belimbing wuluh untuk olahan lauk ini sama seperti kuliner khas Banyuwangi lain yaitu pindang koyong. Belimbing wuluh diiris sebelum ikut dimasak dengan bumbu lain.

Selain itu, ada tambahan terasi yang membuat kua ayam kusrut berasa istimewa. Sementara bumbu lainnya hampir sama seperti pada pindang koyong. Baca tentang pindang koyong dalam artikel:
Kamu juga bisa membuat ayam kesrut di rumah. Berikut merahputih.com sajikan resep sederhananya seperti dikutip dari Cookpad;
Bahan-bahan:
- 1/2 ekor ayam
- 5 btr belimbing wuluh belah 2-3
- 2 buah tomat merah/ hijau belah jadi 4
- 7 siung bwg merah
- 5 siung bawang putih
- Garam secukupnya
- Gula secukupnya
- Penyedap rasa secukupnya
- 8 cabe rawit potong potong

- 1 ltr air (sesuai selera)
- 1/2 sdt terasi
- 2 lbr daun salam
- 1 btg sere
- Minyak untuk menumis secukupnya
Langkah:
1. Haluskan bumbu bwg merah, bawang putih, garam lalu tumis
2. Rebus ayam masukkan bumbu halus daun salam, sere supaya meresap ke ayam, setelah setenga matang masukkan belimbing wuluh masak hingga layu dan ayam masak
3. Sebelum diangkat masukkan tomat sebentar kemudian matikan kompor
4. Ayam kesrut di sajikan hangat. (*)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Pia Glenmore, Buah Tangan Wajib dari Bumi Blambangan