Apa yang akan Terjadi Ketika Ratu Elizabeth II Meninggal?

Jumat, 11 Juni 2021 - annehs

RATU Elizabeth II ialah kepala negara yang paling lama memerintah dalam sejarah Inggris. Sang Ratu kini telah bertakhta selama 66 tahun. Pemimpin berusia 92 tahun itu juga telah menyaksikan banyak peristiwa penting selama masa pemerintahannya, termasuk jatuhnya British Empire dan kebangkitan dari Commonwealth.

Meski begitu, ketika mendiang suaminya, Pangeran Philip, memutuskan pensiun dari tugas publik pada 2017, orang-orang mulai membayangkan apa yang akan terjadi jika Ratu Elizabeth II sudah tidak lagi bisa memimpin Inggris.

Jika Ratu Inggris meninggal, akan diselenggarakan masa berkabung nasional selama 12 hari. London Stock Exchange (Bursa Efek London) akan ditutup setidaknya pada pemakaman Ratu Inggris, atau bisa tutup sampai beberapa hari selanjutnya. Tindakan itu berpotensi merugikan perekonomian Inggris sampai sejumlah miliaran pound sterling.

Baca juga:

Lilibet Diana, Ini Arti Nama Anak Kedua Pangeran Harry dan Meghan Markle

Kemudian, jenazah sang Ratu akan dibawa ke Parlemen dan ia akan disemayamkan di Westminster Hall seperti mendiang ibunya, Queen Elizabeth The Queen Mother yang meninggal pada 30 Maret 2002 silam.

Ratu Elizabeth II.  (Foto- US Weekly)
Ratu Elizabeth II. (Foto- US Weekly)

Para media pun tidak bisa sembarangan dalam meliput berita seputar berita duka dari kepala negara Inggris nantinya. Dilansir dari Mirror, BBC yang memiliki lisensi berbayar akan menangguhkan semua program acara yang berlangsung dan menayangkan berita duka tersebut yang diliput oleh BBC One.

Jika Sang Ratu meninggal pada malam hari, kematiannya tidak akan diumumkan sampai pukul delapan pagi. Kemudian, potretnya akan ditampilkan di layar yang kemudian diiringi dengan lagu kebangsaan seperti yang terjadi setelah kematian Putri Diana pada 1997.

Baca juga:

Ratu Elizabeth II Punya Alasan Kerap Memakai Sarung Tangan

BBC juga harus menangguhkan semua tayangan dan program komedi selama 12 hari masa berkabung nasional.

Sebagai pewaris takhta pertama, Pangeran Charles otomatis akan menjadi Raja ketika ibunya, Sang Ratu, meninggal. Ini disebabkan karena secara teknis, takhta kerajaan Inggris tidak pernah kosong karena sudah ada garis suksesi takhta. Selanjutnya, harus diadakan acara resmi dewan aksesi di Istana St. James untuk mendeklarasikan secara resmi kedudukan Charles sebagai Raja.

The Queen. (Foto- codelist)
The Queen. (Foto- codelist)

Kata-kata pada Lagu Kebangsaan Inggris akan diubah, begitu juga dengan perangko. Mata uang juga akan dibuat baru untuk mencerminkan kenaikan takhta dari Pangeran Charles menjadi Raja. Kekuasaan bisa diberikan kepada Pangeran William jika Pangeran Charles memilih untuk turun takhta dan memberikan takhta kerajaan kepada William. (SHN)

Baca juga:

Lilibet Diana, Cicit Pertama Ratu Elizabeth II yang Lahir di Luar Inggris

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan