Apa yang akan Terjadi Ketika Ratu Elizabeth II Meninggal?


Ratu Inggris. (Foto- Instagram/@theroyalfamily)
RATU Elizabeth II ialah kepala negara yang paling lama memerintah dalam sejarah Inggris. Sang Ratu kini telah bertakhta selama 66 tahun. Pemimpin berusia 92 tahun itu juga telah menyaksikan banyak peristiwa penting selama masa pemerintahannya, termasuk jatuhnya British Empire dan kebangkitan dari Commonwealth.
Meski begitu, ketika mendiang suaminya, Pangeran Philip, memutuskan pensiun dari tugas publik pada 2017, orang-orang mulai membayangkan apa yang akan terjadi jika Ratu Elizabeth II sudah tidak lagi bisa memimpin Inggris.
View this post on Instagram
Jika Ratu Inggris meninggal, akan diselenggarakan masa berkabung nasional selama 12 hari. London Stock Exchange (Bursa Efek London) akan ditutup setidaknya pada pemakaman Ratu Inggris, atau bisa tutup sampai beberapa hari selanjutnya. Tindakan itu berpotensi merugikan perekonomian Inggris sampai sejumlah miliaran pound sterling.
Baca juga:
Lilibet Diana, Ini Arti Nama Anak Kedua Pangeran Harry dan Meghan Markle
Kemudian, jenazah sang Ratu akan dibawa ke Parlemen dan ia akan disemayamkan di Westminster Hall seperti mendiang ibunya, Queen Elizabeth The Queen Mother yang meninggal pada 30 Maret 2002 silam.

Para media pun tidak bisa sembarangan dalam meliput berita seputar berita duka dari kepala negara Inggris nantinya. Dilansir dari Mirror, BBC yang memiliki lisensi berbayar akan menangguhkan semua program acara yang berlangsung dan menayangkan berita duka tersebut yang diliput oleh BBC One.
Jika Sang Ratu meninggal pada malam hari, kematiannya tidak akan diumumkan sampai pukul delapan pagi. Kemudian, potretnya akan ditampilkan di layar yang kemudian diiringi dengan lagu kebangsaan seperti yang terjadi setelah kematian Putri Diana pada 1997.
Baca juga:
BBC juga harus menangguhkan semua tayangan dan program komedi selama 12 hari masa berkabung nasional.
Sebagai pewaris takhta pertama, Pangeran Charles otomatis akan menjadi Raja ketika ibunya, Sang Ratu, meninggal. Ini disebabkan karena secara teknis, takhta kerajaan Inggris tidak pernah kosong karena sudah ada garis suksesi takhta. Selanjutnya, harus diadakan acara resmi dewan aksesi di Istana St. James untuk mendeklarasikan secara resmi kedudukan Charles sebagai Raja.

Kata-kata pada Lagu Kebangsaan Inggris akan diubah, begitu juga dengan perangko. Mata uang juga akan dibuat baru untuk mencerminkan kenaikan takhta dari Pangeran Charles menjadi Raja. Kekuasaan bisa diberikan kepada Pangeran William jika Pangeran Charles memilih untuk turun takhta dan memberikan takhta kerajaan kepada William. (SHN)
Baca juga:
Lilibet Diana, Cicit Pertama Ratu Elizabeth II yang Lahir di Luar Inggris
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet

Tampil di ‘House on Wheels’, Jang Na-ra Bagi-Bagi Rahasia Awet Muda

Bintang ‘The Godfahter’ Diane Keaton Meninggal Dunia di Usia 79 Tahun

Kontroversi Kim Soo-hyun Mencuat lagi, Surat Cinta selama masa Wamil Terungkap di Tengah Tuduhan Hubungan di Bawah Umur dengan Kim Sae-ron

Polemik Pajak Balik Nama Rumah Waris Leony Vitria, Ahli Hukum Pajak: Tarif Diatur UU HKPD

Nicole Kidman Gugat Cerai dari Keith Urban, Akhiri Pernikahan 20 Tahun Pernikahan
Robert Redford Meninggal Dunia, Rekan Aktor Sebut ‘Salah Satu Singa telah Pergi’

Emmy Awards 2025, ‘The Pitt’ Raih Penghargaan Drama Terbaik dan ‘The Studio’ Pecahkan Rekor Komedi

Emmy Awards 2025, Nominasi dan Pemenang Lengkap

Brad Pitt dan Taika Waititi Bikin Iklan, Padukan Humor dan Kopi Perfetto
