Antam Dinilai Tak Pantas Beli Saham Freeport
Jumat, 06 November 2015 -
MerahPutih Keuangan - Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara menilai PT Aneka Tambang (Antam) tak pantas membeli saham PT Freeport Indonesia. Sebab, kepemilikan 35 persen saham plat merah tersebut sudah go public.
"Kalau Antam 35 persen sahamnya sudah go public, lalu di dalam 35 persen itu 70 persennya dikuasai asing. Artinya kan privillage untuk negara itu malah diminati oleh asing, jadi tidak fair," tutur Marwan kepada merahputih.com di Jakarta, Jumat (6/11).
Menurutnya, pemerintah lebih baik membuat perusahaan patungan (konsorsium) BUMN guna mengambil alih saham Freeport.
"Ya buat saja perusahaan patungan, libatkan BUMN seperti PT Antam, PT Timah, PT Inalum, dan perusahaan BUMN lainnya supaya solid," sarannya.
"Kalau membuat BUMN baru tidak bisa. Sekarang kan usulnya Inalum dan Antam. Saya pikir lebih baik Inalum, jadi nanti tinggal tenaga ahlinya yang memang menguasai soal tambang bisa direkrut manajemen ahli dari PT Antam atau PT Timah," sambungnya.
Dengan begitu, target Indonesia tidak hanya sekedar memiliki saham dari Freeport. Melainkan juga dapat mengelolannya dengan baik dan benar.
"Dengan begitu, target kita tidak hanya sekedar punya saham juga, bisa mengelola dengan baik," pungkas Marwan. (rfd)
BACA JUGA: