Ancaman Cuaca Ekstrem Terjadi di Akhir Pekan, BMKG Minta Waspada Beraktivitas
Jumat, 23 Februari 2024 -
MerahPutih.com - Ancaman cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian wilayah tanah air. Khususnya saat akhir pekan ini.
Dalam beberapa hari terakhir, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memonitor bahwa terdapat beberapa fenomena atmosfer yang terpantau masih cukup signifikan.
Baca Juga:
Bawaslu Akui Honor Pengawas TPS Belum Seluruhnya Terbayarkan
“Ini dapat memicu peningkatan curah hujan yang disertai kilat/angin kencang di wilayah Indonesia,” kata Deputi Bidang Meteorologi Guswanto di Jakarta, Jumat (23/2).
Guswanto menuturkan, ada aktivitas onsoon Asia yang masih dominan. Ditambah aktivitas gelombang atmosfer di sekitar Indonesia bagian Tengah dan Timur
“Termasuk terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di Indonesia Bagian Tengah dan Selatan,” jelas Guswanto.
Baca Juga:
Beberapa wilayah yang berpotensi terjadi hujan sedang-lebat dengan potensi disertai pembentukan awan Comolunimbus untuk periode 22-25 Februari 2024, yaitu:
Sumatra Utara
Sumatra Barat
Riau
Jambi
Bengkulu
Jambi
Sumatra Selatan
Lampung
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Papua
Guswanto meminta masyarakat dan Instansi terkait agar waspada terhadap terjadinya potensi bencana hidrometeorologis, yakni dampak cuaca esktrem seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal.
“Lalu angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya,” jelas dia.
Semua pihak mesti mewaspadai terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan juga angin kencang pada sore hari.
“Khususnya pada hari di mana terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB. Di mana awan menjadi gelap hingga memicu terjadinya hujan lebat,” tutup Guswanto. (knu)
Baca Juga: