Anak Mogok di Hari Pertama Sekolah? Begini Tips Jitu Menghadapinya

Senin, 15 Juli 2019 - Dwi Astarini

SETELAH libur sekolah yang cukup lama, anak-anak kembali bersekolah di tahun ajaran yang baru. Ada yang masuk ke kelas baru, ada juga yang benar-benar masuk ke sekolah yang baru. Beberapa anak bisa menghadapi hal baru ini dengan mudah. Namun, ada juga anak lainnya yang malah ngambek dan mogok sekolah.

Jika hal itu terjadi, orangtua pastilah dibuat bingung. Menuruti keinginan anak yang ngambek dengan membiarkannya tidak sekolah justru tidak positif. Hal itu malah bisa membuat ngambek anak semakin parah. Sementara itu, memaksakan anak agar mau sekolah dengan cara yang keliru bisa merusak hubungan orangua dengan si kecil.

BACA JUGA: Orang Tua, Berikan Motivasi untuk Anak Semangat Belajar di Sekolah

Serbasalah, ya?

Tenang, dengan jurus jitu yang tepat, orangtua bisa kok membujuk anak yang mogok untuk berskolah kembali.

1. Cari tahu alasannya

Cari tahu alasannya
Cari tahu alasan si kecil mogok sekolah. (foto: pixabay/kokomocole)


Menurut Stanford Children’s Health, seperti dilansir Hellosehat, American Academy of Pediatric menekankan bahwa anak mungkin mengalami kesulitan untuk menjelaskan alasan mereka tidak mau berangkat ke sekolah.

Ada beberapa hal yang menyebabkan anak tidak mau ke sekolah, semisal anak merasa diintimidasi, diejek, atau dikucilkan, merasa takut dengan kegagalan mengikuti pelajaran tertentu, memiliki masalah dengan perilakunya sehingga tidak bisa mengikuti aturan sekolah dengan baik, hingga gangguan kecemasan.


2. Bicarakan dari hati ke hati

Bicarakan dari hati ke hati
Bicarakan dengan anak apa yang terjadi. (foto: pixabay/ddimitrova)

Cara terbaik untuk mengetahui penyebab anak mogok sekolah ialah membicarakan hal ini dengan si kecil. Hindari sikap emosi dan memaksa, orangtua harus tenang dan penuh perhatian.

Dengan menunjukkan bahwa kamu menaruh perhatian, anak biasanya akan berani untuk membuka diri dan membicarakan apa yang ia rasakan.

Bila hal mogoknya terkait dengan rasa cemas, berikanlah dukungan dan ajari anak untuk memenangkan diri. Misalnya, mengajarinya atau melakukan teknik relaksasi sederhana bersama.

Tanyakan juga kepada anak apa yang bisa kamu lakukan untuk membantunya. Kehadiran sosok orangtua bisa memberikan kekuatan bagi si kecil untuk menghadapi kecemasan yang ia rasakan.

BACA JUGA: Dampingi Anak saat Beradaptasi di Lingkungan Sekolah Baru

3. Ajak menikmati kegiatan sekolah

Ajak menikmati kegiatan sekolah
Ajak anak menikmati kegiatan sekolah. (foto: pixabay/stocksnap)


Anak-anak enggak akan menolak permainan. Hal itu bisa jadi trik bagi orangtua untuk membujuk anak ke sekolah. Cari tahu kegiatan apa yang ia senangi di sekolah lalu dorong dia untuk melakukan kegiatan tersebut.

Dengan adanya kegiatan yang disenangi, waktu di sekolah tentu akan jadi lebih menyenangkan. Tidak hanya mengembangkan minat anak pada kegiatan tersebut, mengikuti kegiatan juga akan semakin memperluas pertemanannya.

4. Bersikap tegas

Bersikap tegas
Tegaslah kepada anak. (foto: pixabay/olichel)


Meskipun orangtua sebaiknya tidak menghadapi anak ngambek dengan emosi, ketegasan amat diperlukan. Terutama jika sikap malas ternyata menjadi penyebab anak tidak mau dan mogok masuk sekolah.

Tunjukkan sikap tegas kamu dengan menerapkan aturan bahwa ia hanya boleh tidak masuk ke sekolah jika sedang sakit atau memang ada urusan yang amat sangat mendesak.

Bila suatu saat si kecil meminta libur sekolah karena tidak enak badan, ajaklah anak untuk mendatangi dokter. Jauhkan mainan atau gadget dan minta ia istirahat di rumah. Jangan sampai si kecil menggunakan alasan sakit hanya agar ia bisa bolos sekolah.

BACA JUGA: Tips dan Cara Menghadapi 'Bullying' di Sekolah

5. Minta bantuan psikolog dan sekolah

Minta bantuan psikolog dan sekolah
Jika terjadi perundungan, minta bantuan pihak sekolah dan psikolog. (foto: Pixabay/geralt)


Bantuan amat dibutuhkan ketika alasan anak mogok sekolah ialah perundungan. Mintalah psikolog untuk membantu anak menghadapi trauma. Meminta bantuan psikolog juga bisa membantu orangtua menghadapi masalah perilaku yang dimiliki anak. Selain itu, dukungan sekolah amatlah penting dalam memberi perlindungan kepada anak dan solusi.

Yang terpenting, dukungan keluarga untuk menghadapi hal ini sangat dibutuhkan. Orangtua harus kompak menghadapi perundungan.(*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan