Anak Buah Anies Ogah Terapkan Ganjil-Genap meski Jalanan Jakarta Macet
Rabu, 28 April 2021 -
MerahPutih.com - Pemerintah DKI Jakarta belum punya rencana untuk menerapkan kembali sistem ganjil-genap, meskipun kondisi lalu lintas kembali mengalami kemacetan selama bulan Ramadan.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, alasan pihaknya tak memberlakukan ganjil-genap karena semua moda transportasi umum membatasi kapasitas penumpang sebanyak 50 persen.
Jika dilakukan ganjil-genap, dikhawatirkan akan terjadi penumpukan penumpang di transportasi umum karena warga beralih dari mobil pribadi ke angkutan umum.
Baca Juga:
Polda Metro Belum Diajak Bicara Soal Rencana Pemberlakuan Ganjil-Genap
"Kita pahami pemerintah sedang berupaya segera keluar pandemi COVID-19. Tapi di sisi lain, angkutan umun kita batasi penumpang hanya 50 persen. Oleh sebab itu, ganjil-genap belum dioperasikan," papar Syafrin di Jakarta, Rabu (28/4).
Untuk mengurai kepadatan lalu lintas, lanjut Syafrin, Dishub dan Polda Metro melakukan pengaturan. Mereka mengarahkan agar pengemudi pengguna jalan untuk disiplin dan tertib berlalu lintas.
"Biasanya banyak yang salip-menyalip dan kemudian berusaha menggunakan ruang-ruang yang harusnya bukan untuk ruang kendaraan bermotor dan masuk kembali ke ruang lalu lintas, itulah yang menjadi penyebab kemacetan. Jika kita disiplin, tentu pergerakan kendaraannya akan smooth ke depan," paparnya.

Anak buah Gubernur Anies Baswedan ini mengakui, saat bulan puasa volume kendaraan meningkat. Sebenarnya, lonjakan volume lalu lintas hanya naik 2 persen dari periode sebelumnya. Tapi, ada kepadatan di jam-jam tertentu saat bulan Ramadan. Banyak warga yang melakukan aktivitas di jam yang sama.
"Biasanya, pagi hari orang berangkat jam 5 atau jam 6 pagi. Sekarang semuanya berangkat jam 7, sehingga terjadi kepadatan yang serentak. Jadi, semunya numpuk di waktu yang hampir sama karena rata-rata mereka masuk kerja jam 8 (pagi)," ucapnya.
Baca Juga:
PSBB Transisi Diperpanjang, Ganjil Genap di Jakarta Masih Belum Berlaku
Dilanjutkan Syafrin, begitu pula dengan sore hari. Banyak pegawai yang selesai kerja sekitar pukul 3 sore. Mereka ingin segera pulang karena ingin berbuka puasa di rumah.
"Nah, waktu-waktu puncak inilah yang sangat menimbulkan kepadatan. Tapi dari sisi jumlah volume lalu lintas, peningkatannya tidak mencapai angka yang fantastis," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga:
Kekhawatiran Polisi Jika Ganjil Genap di Jakarta Kembali Diberlakukan