Anak-Anak Penyintas Erupsi Gunung Merapi Butuh Dukungan Psikososial

Rabu, 22 Desember 2021 - Angga Yudha Pratama

MerahPutih.com - Penyintas erupsi Gunung Semeru, khususnya anak-anak, memerlukan layanan psikososial pascabencana. Layanan ini diperlukan untuk meminimalkan dampak bencana pada mental penyintas. Terlebih banyak anak penyintas yang masih sekolah.

Saat ini, masa tanggap bencana sudah selesai dan masuk masa transisi ke rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab-rekon).

"Banyak relawan yang masuk di layanan dukungan psikososial itu yang perlu didorong sekarang,” kata salah satu relawan Unpad yang terjun ke Gunung Semeru, Faiq Dhiya Ulhaq, Senin (20/12).

Baca Juga:

Aktivitas Gunung Merapi Tak Berkaitan dengan Erupsi Semeru

Anggota luar biasa Palawa Unpad tersebut menjelaskan, Relawan Unpad sendiri sempat melakukan kegiatan pemberian layanan dukungan psikososial kepada anak-anak penyintas usia sekolah dasar di Desa Penanggal. Kegiatan yang dilakukan berupa bermain bersama, menggambar, dan mengaji bersama.

“Kolaborasi semua relawan Unpad memberikan layanan dukungan psikososial kepada mereka,” ujar Faiq.

Relawan gabungan Unpad sendiri telah selesai melaksanakan misi kemanusiaan bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Senin (20/12). Selama seminggu, relawan Unpad membantu Basarnas melakukan penanganan pascabencana dan pendampingan penyintas.

Baca Juga:

Polres Klaten Kirim Bantuan Air Bersih untuk Warga di Lereng Merapi

Faiq mengungkapkan, relawan Unpad yang terdiri dari perwakilan organisasi Padjadjaran Nursing Corps, KSR PMI, Unit SAR Unpad, Unit Pencinta Alam Palawa Unpad, Atlas Medical Pioneer FK Unpad, HSE Geologi Unpad, dan BEM Kema melaksanakan giat penanganan bencana di beberapa dusun Kecamatan Candipuro, yaitu Desa Sumbermujur, Penanggal, dan Sumberwuluh.

Di tiga dusun tersebut, relawan terbagi menjadi dua tim. Tim medis yang digawangi teman-teman AMP FK, KSR PMI, dan PNC melakukan pendistribusian logistik obat-obatan sembari melakukan cek kesehatan kepada para penyintas.

“Sementara teman-teman di Palawa, SAR, HSE dan Unpad bergabung di tim Search and Rescue Unit (SRU) 3 melakukan penyisiran di lokasi yang dicurigai masih ada korban tertimbun,” kata Faiq.

Kendati sempat terjadi erupsi susulan pada Kamis (16/12) lalu, Faiq memastikan bahwa relawan Unpad berada dalam kondisi yang aman. “Saat erupsi (susulan) pertama terjadi, semua tim (Basarnas) ditarik mundur ke posko utama. Ketika erupsi kedua, hujan abunya sampai ke posko, tetapi alhamduillah aman,” ujar alumnus Prodi Sastra Sunda Unpad tersebut.

Proses pencarian dan evakuasi resmi ditutup di hari yang sama. Setelah itu, relawan juga melakukan asesmen terhadap sejumlah kondisi pascabencana.

Baca Juga:

Gunung Merapi 116 Kali Luncurkan Guguran Lava Selama Sepekan Terakhir

Dari asesmen yang dilakukan, logistik untuk para penyintas Semeru diperkirakan telah cukup untuk 1-2 bulan ke depan. Selain itu, tim HSE Geologi melakukan survei mencari titik sumber air yang bisa diserap airnya untuk selanjutnya dipasang filter RO2.

“Kita sudah menemukan titik-titik air di sumber air di hutan bambu, tetapi belum dipasangi filter,” ujarnya.

Selanjutnya, relawan BEM telah menggali data asesmen di setiap posko utama. Selain itu, ada pula relawan yang aktif bergabung di media center BNPB. (Imanha/Jawa Barat)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan