Alex Iskandar Tega Simpan Mayat Alvaro di Garasi Mobil Selama 3 Hari, Dibuang ke Tenjo Pakai Mobil Silver

Selasa, 25 November 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Polres Metro Jakarta Selatan mengungkapkan fakta mengejutkan terkait kasus pembunuhan tragis yang menimpa Alvaro Kiano Nugroho (6). Pelaku yang merupakan ayah tiri korban, Alex Iskandar (AI), ternyata sempat menyembunyikan jasad Alvaro di garasi mobil rumahnya selama tiga hari sebelum akhirnya dibuang ke luar kota.

"Ada informasi katanya jenazah ini sempat ditaruh di garasi depan rumah oleh tersangka ini. Baru tiga hari kemudian dibuang ke Tenjo, Bogor," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (25/11).

Baca juga:

Tidak Ada Tanda Kekerasan Lain di Jenazah Ayah Tiri Alvaro, Gantung Diri Setelah Izin Ganti Celana Kotor

Kronologi dan Penemuan Jasad

Pembunuhan keji tersebut terjadi pada Kamis (6/3) di rumah Alex di Tangerang. Setelah melakukan aksinya, Alex Iskandar menyembunyikan jasad korban di garasi.

Jasad tersebut disembunyikan di belakang sebuah mobil silver selama tiga hari.

Pada Senin (9/3), pelaku membuang jenazah Alvaro menggunakan mobil ke daerah Tenjo, Bogor, tepatnya di bawah jembatan.

Keluarga korban kemudian melaporkan kehilangan Alvaro pada Jumat (7/3), memicu pengerahan petugas gabungan dan anjing pelacak K-9 untuk melakukan pencarian.

Motif Pelaku dan Hasil Autopsi

Polisi berhasil mengungkap kebenaran kasus ini setelah memperoleh petunjuk dari keterangan seorang saksi yang mendengar pengakuan Alex Iskandar sebagai pelaku. Pelaku akhirnya ditangkap pada Jumat (21/11) malam.

Kepolisian menjelaskan bahwa motif utama Alex Iskandar melakukan pembunuhan adalah rasa cemburu terhadap istrinya (ibu korban). Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa pelaku didorong oleh emosi kuat dan niat balas dendam yang dipicu oleh rasa cemburu tersebut.

Baca juga:

Ayah Tiri Culik dan Bunuh Bocah Alvaro, Diduga Dendam kepada sang Ibu

Sementara itu, terkait dugaan bahwa jasad korban dimutilasi, Dokter Forensik dari RS Polri bernama Farah memastikan tidak ada indikasi pemotongan bagian tubuh.

"Dari kondisi tulangnya sih tidak ada ditemukan tanda-tanda tulangnya terpotong. Jadi, artinya dia memang terlepas karena proses pembusukan dan akhirnya terlepasnya tepat di persendiannya," ucap Farah, menegaskan bahwa terlepasnya bagian tubuh terjadi karena proses pembusukan alami.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan