Albania Punya Menteri AI Pertama di Dunia, antara Aksi Publisitas dan Usaha Masuk Uni Eropa

Senin, 15 September 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM — ALBANIA mengambil langkah mengejutkan dalam upaya bergabung bersama Uni Eropa: mengangkat menteri AI demi memberantas korupsi. Diella ialah nama menteri AI milik Albania.

Perdana Menteri Edi Rama memperkenalkan Diella sebagai anggota kabinet barunya pada Kamis pekan lalu, empat bulan setelah memenangi masa jabatan keempat dalam pemilu Mei lalu.

Namun, langkah itu lebih bersifat simbolis ketimbang resmi karena konstitusi Albania menegaskan menteri harus merupakan warga negara yang berusia minimal 18 tahun dan sehat secara mental. Meski begitu, keuntungan menunjuk bot ketimbang manusia tampak jelas. Diella, yang namanya berarti ‘matahari’ dalam bahasa Albania, mustahil menjadi sumber kebocoran yang memalukan tentang pemerintah. Ia hanya haus konsumsi listrik. Skandal pengeluaran juga diklaim nyaris mustahil.

Rama mengaku, ketika menjadikan Diella sebagai menteri pengadaan publik, hal yang ia pikirkan ialah memberantas korupsi. Peran menteri AI ini ialah memastikan Albania menjadi negara dengan tender publik 100 persen bebas dari korupsi.

“Kami bekerja dengan tim brilian, bukan hanya orang Albania, melainkan juga internasional, untuk menghasilkan model AI penuh pertama dalam pengadaan publik,” kata Rama, dikutip BBC.

Sang Perdana Menteri mengatakan menteri AI ini tak hanya menghapus segala potensi intervensi dalam proses tender, tapi juga akan membuat prosesnya jauh lebih cepat, efisien, dan sepenuhnya akuntabel.

Diella sebenarnya sudah bekerja di Albania bahkan sebelum penunjukan ini. Wujud pertamanya ialah sebagai asisten virtual berbasis AI yang memandu warga mengurus dokumen resmi.

Rama membanggakan Diella telah membantu lebih dari satu juta permohonan di platform e-Albania. Namun, visinya untuk peran AI dalam pemerintahan jauh lebih besar daripada sekadar chatbot. Ia berbicara tentang melompati negara-negara maju yang masih terikat dengan cara kerja tradisional.

Baca juga:

Diella, ‘Menteri’ AI Pertama Asal Albania, Ditugasi Berantas Korupsi karena tak Mempan Disuap



Menuai Reaksi hingga Harapan





Reaksi terhadap peran baru Diella, tentu saja, beragam. Partai oposisi Demokrat menyebut inisiatif ini konyol dan inkonstitusional.
Namun, ada juga yang berhati-hati optimistis.

Pendiri perusahaan jasa keuangan Balkans Capital Aneida Bajraktari Bicja, dikutip BBC, menyebut Edi Rama sering mencampur reformasi dengan teatrikal, jadi wajar jika orang bertanya apakah ini hanya simbolisme. ”Menteri AI bisa jadi konstruktif jika benar-benar berkembang menjadi sistem nyata yang meningkatkan transparansi dan kepercayaan dalam pengadaan publik,” imbuhnya.

Para ahli antikorupsi juga mencatat potensi penggunaan AI untuk meminimalisasi praktik suap. “AI memang masih alat baru. Namun, jika diprogram dengan benar, ketika Anda mengajukan penawaran secara daring, Anda bisa melihat dengan jelas apakah sebuah perusahaan memenuhi syarat dan kriteria,” kata Dr Andi Hoxhaj dari King’s College London, pakar Balkan Barat, korupsi, dan supremasi hukum.

Ia meyakini kemajuan cepat Albania dalam pembicaraan aksesi Uni Eropa, serta dorongan dari Brussel agar negosiasi selesai pada 2027, membuat negara itu punya insentif kuat untuk memberantas korupsi. “Ada banyak yang dipertaruhkan. Syarat utama dari Uni Eropa ialah menangani korupsi. Jika Diella bisa menjadi sarana menuju Uni Eropa, itu layak untuk dicoba,” kata Hoxhaj.

Meski begitu, Rama tidak menampik ada unsur publisitas dalam idenya kali ini. Namun, ia menegaskan ada niat serius di balik presentasi yang terkesan main-main itu.

“Hal ini memberi tekanan kepada anggota kabinet lain dan lembaga nasional untuk bergerak dan berpikir dengan cara berbeda. Itulah keuntungan terbesar yang saya harapkan dari menteri ini,” ujarnya.

Ya, tak dimungkiri, ini bisa jadi cara lain perdana menteri mengirim peringatan kepada menteri lainnya dalam kabinet: waspadalah, bekerja yang bersih tanpa korupsi jika tak ingin AI mengambil alih pekerjaanmu.(dwi)

Baca juga:

Artificial Intelligence Diintegrasikan ke Kurikulum SD, SMP, SMA, dan SMK, Gibran: Manusia yang Tak Pakai AI akan Kalah

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan