Aktor Koutaro Kakimoto Ungkap Perbedaan Syuting di Indonesia dan Jepang
Rabu, 25 Oktober 2017 -
PARA pencinta puisi karya Sapardi Djoko Damono tentunya sudah tak sabar lagi menantikan film Hujan Bulan Juni. Di film tersebut terdapat kumpulan puisi dari novel Hujan Bulan Juni.
Daya tarik film ini tak hanya ceritanya yang diadaptasi dari novel karya pujangga berusia 77 tahun itu. Para pemainnya pun aktor-aktor yang tengah naik daun seperti Adipati Dolken, Velove Vexia, dan Baim Wong. Lalu terselip pula satu nama: Koutaro Kakimoto. Ia adalah aktor asal Jepang.
Aktor berwajah baby face itu ternyata putra Tetsuo Kurata, pemeran Satria Baja Hitam yang terkenal di era 90-an. Koutaro Kakimoto menjejakkan kariernya di dunia film tanpa embel-embel sang ayah. Ditemui di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Koutaro mengaku ia belajar akting sendiri.
"Saya belajar akting sendiri, tak diajari sama ayah," kata Koutaro.
Pria kelahiran Jepang, 25 Juli 1994 itu telah berpengalaman syuting di berbagai negara. Ia tentu saja merasakan perbedaan kebiasaan dan tata cara syuting di setiap negara. Saat temu pers di Jakarta baru-baru ini, Koutaro juga blak-blakan soal perbedaan syuting di Indonesia.
Bagi Koutaro, syuting film di Jepang lebih disiplin dan ketat soal waktu. Berbeda sekali saat dirinya syuting di Indonesia.
"Kalau di Jepang ketat soal waktu. Kalau di indonesia agak santai. Jadi di sini agak kurang dapet feel-nya, karena kalau di sana kan jalan terus," pungkas Koutaro Kakimoto. (ryn)
Simak artikel lain mengenai film 'Hujan Bulan Juni' di sini: Hujan Bulan Juni, Meramu Sastra ke Film.