Akibat Pembangunan Kilang Gas PT Arun, 542 KK Bertahan di Tenda
Minggu, 26 Juli 2015 -
MerahPutih Nasional - Sebanyak 542 kepala keluarga (KK) bekas warga Blang Lancang dan Rancong, Lhokseumawe, Aceh, Minggu (26/7), masih mempertahankan hidupnya di tenda akibat terdampak pembangunan kilang gas PT Arun. Mereka mendirikan tenda di sepanjang pinggiran badan Jalan Rancong, Kilang Arun LNG, Lhokseumawe, Aceh.
Sejak sekira Oktober tahun lalu, ratusan warga Blang Lancang dan Rancong, Lhokseumawe, Aceh, terkatung-katung akibat belum jelasnya ganti rugi lahan. Mereka terpaksa mendirikan tenda di Simpang Line menuju pintu utama PT Arun, Padang Sakti, Muara Satu, Lhokseumawe, Aceh. Mereka juga berharap, pemerintah juga peduli melalui pemberian lahan baru untuk rumah.
Sementara itu, Manajer Humas PT Arun Hendra Afiat, kepada salah satu media lokal setempat, Sabtu (26/7), menegaskan, PT Arun akan memperpanjang operasional hingga September 2015 karena tidak adanya kata sepakat antara Pertamina dan ExxonMobil. Dengan demikian, operasional penyaluran gas PT Pupuk Iskandar Muda tetap berjalan. (fre)
Baca Juga:
Menteri Susi Berani Taruhan El Nino Tidak Sebabkan Kebakaran Lahan