5 Tips Mengelola Keuangan Menghadapi Inflasi

Jumat, 20 Desember 2024 - Frengky Aruan

Merahputih.com - Masyarakat kelas menengah ke bawah dalam kebingungan di tengah ancaman inflasi. Apalagi mesti berhadapan dengan kenaikan PPN 12 persen.

Inflasi menyebabkan kenaikan harga dari waktu ke waktu, sehingga biaya komoditas seperti makanan dan perumahan hingga layanan seperti perawatan kesehatan dapat naik pula.

Inflasi yang muncul pun menyebabkan aktivitas ekonomi menjadi lesu.

Ketika semua pelayanan dan ketersedian stok memungut biaya tinggi, banyak masyarakat kesulitan untuk melakukan transaksi jual beli. Sementara ketika harga meningkat, daya beli (atau nilai mata uang) pun menurun.

Sehingga perlu bijak dalam melakukan penggunaan, menyisihkan uang menghadapi kondisi inflasi ini.

Baca juga:

Anggaran Makan Bergizi Gratis Turun, Pemerintah Diminta Pertimbangkan Inflasi

Ada 5 tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi inflasi. Apa saja?

1. Evaluasi tabungan

Tempat menyimpan uang dapat berdampak signifikan terhadap nilai uang tersebut seiring berjalannya waktu.

Menyimpan uang dengan tabung bank konvensional hanya membuat nilai tabunganmu tidak ada perkembangannya.

Disarankan simpan uang tabunganmu yang menghasilkan dividen sehingga saldo mengalami pertambahan nilai secara bertahap seiring berjalannya waktu.

Ini dapat menjadi cara yang efektif untuk melawan inflasi. Jika ada sejumlah uang yang luang bisa memulai dengan kepemilikan sertifikat saham.

Uang yang disimpan dalam sertifikat saham tumbuh dalam jangka waktu tertentu, seringkali pada tingkat yang lebih tinggi daripada rekening tabungan.

2. Koreksi pengeluaran uang

Perlu mengetahui kemana saja arus keuangan dihabiskan. Jika ketahuan, kamu bisa mengevaluasi hal tersebut menjadi lebih baik dan bijak. Apakah di arus pengeluaran tersebut bisa dikurangi atau bahkan dihapuskan.

Misalnya, selama sebulan kamu kerap membeli makanan di luar sampai biaya yang dikeluarkan budgetnya hampir sebesar biaya bayar rumah.

Maka jika ada solusi masak sendiri untuk makan akan memperkecil arus pengeluaran di makan. Persentase angka berhemat di arus makan bisa dialokasikam untuk ditabung atau untuk kebutuhan arus lainnya yang lebih urgent.

Baca juga:

Inflasi di November Sangat Tipis

3. Tidak berhutang

Kondisi inflasi mempengaruhi besarnya potongan bunga suatu pinjaman. Ketika meminjam uang di masa inflasi maka beban pembayaran makin besar. Nilai mata uang melemah dan kemampuan membayar bisa sama lemahnya.

4. Tabung dana darurat

Layanan Money Helper menyebutkan menabung untuk keadaan darurat. Saat kondisi normal seseorang kerap mengambil beberapa dana untuk kebutuhan lainnya yang tidak tergolong "urgent" sehingga tidak sadar mengurangi jumlah nilai tabungnya.

Ketika inflasi nilai tabungan sangat lemah sedangkan jumlahnya sangat terbatas. Sehingga mesti bijak, menggunakan uang bahkan sebelum inflasi bahwa dana darurat hal yang tidak boleh sembarang diambil.

5. Ketat terhadap budget

Mengukur kemampuan daya beli penting. Menyesuaikan ketersedian sumber dana dengan hal apa pun yang diinginkan.

Jika menginginkan sesuatu tapi di luar ketersedian budget artinya tidak bisa dipaksakan. Daripada menyisakan utang padahal nilai suku bungan sedang naik-naiknya itu sangat berbahaya bagi kesejahteraan tabunganmu. (Tka)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan