14 Kecelakaan karena Pembangunan Infrastruktur Ngebut? Ini Jawaban Menteri Basuki

Selasa, 20 Februari 2018 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Sebanyak 14 kecelakaan kerja bidang infrastruktur terjadi dalam kurun waktu dua tahun. Terakhir, bekisting pier head pada proyek pembangunan Tol Becakayu, di Jakarta Timur, ambruk dan menyebabkan 7 pekerja luka-luka.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono membantah kecelakaan terjadi karena sistem pembangunan yang "ngebut" dan terburu-buru.

Menurutnya, target waktu pengerjaan konstruksi yang dibuat pemerintah Indonesia masih dalam taraf normal.

"Kecepatan pekerjaan kita dibanding negara lain belum apa-apa. Tiongkok dalam satu tahun bangun jalan 4 ribu km. Kalau kita 5 tahun bangun jalan seribu km saja," bebernya usai mendapat penghargaan di UGM Yogyakarta, Selasa (20/2).

Rentetan kecelakaan ini, menurut Basuki, terjadi karena kurangnya kedisiplinan perusahaan pembangun dan kontraktor dalam menjalankan keselamatan kerja. Jam kerja yang tak pernah berhenti 24 jam menuntut perusahaan untuk mempekerjakan karyawan dalam beberapa sif. Sayangnya, ada beberapa perusahaan yang lalai dan membiarkan karyawannya bekerja melebihi sif yang ditentukan.

Untuk itu, ia akan memberlakukan moratorium pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia. Siang ini dirinya mengumpulkan Menteri Perhubungan, Menteri BUMN, dan seluruh direktur perusahaan kontraktor dan pembangunan di kantornya untuk melakukan koordinasi dan evaluasi.

Sebelumnya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai maraknya kecelakaan proyek infrastruktur disebabkan karena ngebutnya proyek pembangunan infrastruktur.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengibaratkan, percepatan pembangunan infrastruktur seperti sopir angkot kejar setoran. (*)

Berita ini merupakan laporan dari Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya dalam artikel: Polisi Amankan Pelaksana Proyek Tol Becakayu

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan