Bertindak sebagai komandan upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia adalah Kolonel Infantri Amril Hairuman Tehupelasury yang saat ini menjabat wakil komandan Grup 1 Kopassus.

Dalam momen HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Prasetyo mengenakan pakaian adat Sumatera Barat, lengkap dengan penutup kepala khas-nya.

Di usia ke-80 tahun Republik ini, Teddy menekankan bahwa perjuangan bangsa tetap berlanjut untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

Nuansa warna biru sangat kentara dalam peringatan HUT RI ini, pasukan berkuda, paspampres dan kereta kencana yang dipakai serta bertugas bernuasa biru.

Presiden Prabowo Subianto akan memimpin langsung upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi dalam rangka HUT Ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.

Suhu udara pada pagi hari di wilayah DKI Jakarta rerata di angka 25 sampai dengan 29 derajat celcius.

Setelah karnaval, langit Jakarta akan dimeriahkan dengan pertunjukan Drone Kemerdekaan dan kembang api di kawasan Bundaran HI.

Sejumlah pintu di sekitar Istana Merdeka telah dibuka sejak pukul 06.30 WIB untuk menyambut warga yang terpilih sebagai peserta upacara.

Ini merupakan kolaborasi epik yang melibatkan lebih dari seribu penari dan sejumlah musisi ternama Tanah Air. Bukan hanya hiburan, tetapi juga jendela untuk melihat kekayaan dan keunikan suatu daerah atau bangsa.

Beberapa rombongan dari berbagai sekolah pun datang untuk menyemangati teman-temannya yang hari ini bertugas. Salah satunya adalah SMA Negeri 35 yang telah bersiap menyemarakkan prosesi kirab.

Bagi sebagian warga, kesempatan ini bukan sekadar perjalanan menuju Jakarta, tetapi juga cara sederhana untuk mengekspresikan kecintaan pada tanah air.

Sejumlah warga turut meramaikan kawasan Patung Kuda sambil berjalan menuju Monumen Nasional (Monas).

Hingga kini belum ada laporan resmi mengenai dampak kerusakan maupun korban akibat gempa tersebut.

Antrean panjang di loket maupun gate elektronik terlihat dari banyaknya keluarga yang datang bersama anak- anak mereka, sambil membawa bendera merah putih dan atribut bernuansa kemerdekaan.

Presiden juga menyebutkan ancaman pidana bagi mereka yang menyebabkan kelangkaan barang-barang pokok dan barang penting lainnya.