WHO Nyatakan Fase Akut COVID-19 Berakhir Pertengahan 2022

Muchammad YaniMuchammad Yani - Kamis, 24 Februari 2022
WHO Nyatakan Fase Akut COVID-19 Berakhir Pertengahan 2022

Vaksinasi COVID-19 kini masih jadi persoalan. (Foto: Pixabay/Tumisu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

DIKUTIP dari Business Insider, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi kabar menggembirakan. Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan fase akut pandemi COVID-19 bisa berakhir pertengahan tahun 2022 ini.

Menurutnya, Fase akut berakhir karena angka vaksin yang tinggi di beberapa negara, ditambah tingkat keparahan varian Omicron yang lebih rendah dibandingkan varian sebelumnya. Meski begitu, bukan berarti pandemi COVID-19 berakhir sepenuhnya.

Baca juga:

Mengintip Daftar Negara dengan COVID-19 Terburuk

"Tapi (pandemi COVID-19) tidak (berakhir sepenuhnya). Tidak ketika 70.000 orang dalam seminggu meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dan diobati," kata Ghebreyesus dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munich akhir pekan lalu.

Fase akut bisa berakhir di pertengahan tahun ini. (Foto: Pixabay/rottonara)
Fase akut bisa berakhir di pertengahan tahun ini. (Foto: Pixabay/rottonara)

Lanjut Tedros hal ini tidak akan terjadi ketika 83% penduduk Afrika belum menerima vaksin dosis tunggal. "Tidak ketika sistem kesehatan terus tegang dan retak di bawah beban kasus. Tidak ketika kita memiliki virus yang sangat menular yang beredar hampir tidak terkendali, dengan pengawasan yang terlalu sedikit untuk melacak evolusinya," tegasnya.

Tedros tetap memperingatkan bahwa dunia harus bersiap untuk potensi lebih banyak varian yang muncul. Bahkan, kata dia, kondisi ideal untuk varian yang lebih menular dan lebih berbahaya bisa saja terjadi.

Baca juga:

Cara Mencegah COVID-19 Menyerang Ibu Hamil

Namun Tedros memberikan pernyataan optimis ini bukan yang pertama. Awal 2022, ia sempat berujar yakin status darurat kesehatan masyarakat bisa dicabut tahun ini. Selain vaksin COVID-19, ia meminta agar pasokan alat tes corona hingga perawatan pasien diberikan secara adil. Menurutnya, tidak ada satupun negara yang bisa 'bebas' dari COVID-19, jika masih ada negara lain yang kesulitan untuk mengatasi lonjakan kasus dan risiko kematian yang tinggi di tengah keterbatasan fasilitas.

Afrika menjadi benua dengan cangkupan vaksinasi terendah. (Foto: Pixabay/Padrinan)
Afrika menjadi benua dengan cangkupan vaksinasi terendah. (Foto: Pixabay/Padrinan)

Vaksinasi COVID-19 kini masih jadi persoalan, di mana ada kesenjangan antara negara miskin dan kaya. Afrika misalnya, masih menjadi benua dengan cakupan vaksin COVID-19 terendah, yakni baru 11% dari total populasi.

Namun di negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi, mereka sudah mulai melonggarkan bahkan membatalkan aturan terkait COVID-19. Contohnya ketika vaksinasi menjadi lebih umum, negara bagian dan kota di seluruh Amerika Serikat (AS) mulai melonggarkan mandat masker dan vaksin. (DGS)

Baca juga:

96 Persen Pasien COVID-19 Omicron Berhasil Sembuh

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Bagikan