Media Sosial

Waspada Aplikasi Clubhouse Palsu untuk Android

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Jumat, 19 Februari 2021
Waspada Aplikasi Clubhouse Palsu untuk Android

Para pengguna android waspada aplikasi 'fake' Clubhouse for Android (Foto: pixabay/de24news)

Ukuran:
14
Audio:

BELAKANGAN ini aplikasi Clubhouse tengah populer di Indonesia. Mulai dari artis, youtuber, selebgram, tokoh terkenal hingga masyarakat umum berbondong-bondong menggunakan aplikasi tersebut.

Popularitas Clubhouse sendiri mulai melonjak tajam sejak CEO Tesla, Elon Musk, berbicara di platform tersebut beberapa minggu lalu.

Baca Juga:

Clubhouse Dicari Warganet Indonesia, Ini Kata Kominfo

Sayangnya Clubhouse saat ini baru tersedia di iOS saja. Selain itu, untuk bisa mendaftar dan masuk ke Clubhouse, kamu juga harus mendapat undangan dari orang yang telah memiliki akun pada aplikasi tersebut.

Padahal, di Indonesia pengguna ponsel Android terbilang cukup banyak. Karena itu, banyak pengguna Android yang hanya bisa 'gigit jari' melihat unggahan pengguna iOS soal Clubhouse di media sosial.

Waspada bahaya peretas menyusup lewat aplikasi 'fake' clubhouse for android

Karena itu, banyak pengguna Android yang ingin menggunakan aplikasi tersebut. Lantaran banyak permintaan itu, para pelaku kejahatan siber banyak yang memanfaatkan momen tersebut. Salah satunya dengan menghadirkan aplikasi fake atau palsu.

"Terdapat dua hal penting disini: pertama, the sale of invites (penjualan undangan), dan aplikasi palsu. Kedua skenario disatukan oleh satu hal, yaitu keinginan untuk mengeksploitasi minat para pengguna di platform sosial," tutur pakar keamanan di Kaspersky, Denis Legezo, dalam keterangan tertulis, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Baca Juga:

Malware dan Peretas Mengancam di Balik Aplikasi Kencan

Denis Legezo menjelaskan, skenario pertama yakni monetisasi dalam skala kecil. Sementara skenario kedua sifatnya jauh lebih serius.

Para pelaku kejahatan siber bisa menyusup lewat software populer (Foto: pixabay/fotoart-treu)

Selain itu, Denis juga menyebutkan, bahwa para pelaku kejahatan siber bisa mendistribusikan kode berbahaya dengan menyamar sebagai software populer, seperti fake Clubhouse untuk Android.

"Aplikasi palsu berbahaya itu bisa melakukan persis seperti yang kamu izinkan dalam pengaturan keamanan androidmu, untuk memperoleh titik lokasi perangkat baik kasar maupun akurat, merekam audio dan video, mendapat akses ke messenger dll," jelasnya.

Lantaran bahaya peretas yang mengancam pada aplikasi fake, Denis Legezo mengimbau para pengguna ponsel pintar untuk menjaga keamanan, dengan selalu waspada tentang apa yang di unduh. Selain itu Denis menegaskan untuk menjaga keamanan secara tepat pada ponsel pintar kamu. (Ryn)

Baca Juga:

Google Tindak 3 Aplikasi Android Populer yang Langgar Privasi Anak

#Media Sosial #Tren Media Sosial #Clubhouse #Aplikasi
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Pintu Meraih Penghargaan Kategori Komitmen Edukasi Tertinggi dalam Industri Kripto pada Ajang Anugerah Ksatria CFX 2025
Selain program tatap muka, PINTU menyediakan platform edukasi gratis melalui aplikasi dan situs web pintu.co.id, yaitu Pintu Academy dan Pintu News
Angga Yudha Pratama - Kamis, 11 September 2025
Pintu Meraih Penghargaan Kategori Komitmen Edukasi Tertinggi dalam Industri Kripto pada Ajang Anugerah Ksatria CFX 2025
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Indonesia
Pemprov DKI Luncurkan Portal Satu Data Jakarta, Bisa Diakses dengan Mudah
Pemprov DKI meluncurkan Portal Satu Data Jakarta. Portal ini lengkap dengan ribuan data dari berbagai perangkat daerah.
Soffi Amira - Senin, 08 September 2025
Pemprov DKI Luncurkan Portal Satu Data Jakarta, Bisa Diakses dengan Mudah
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik tidak melakukan penahanan terhadap CS, melainkan mewajibkan yang bersangkutan untuk melapor dua kali dalam sepekan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Bagikan