UNESCO Tetapkan Gamelan Jadi Warisan Budaya Tak Benda


Gamelan resmi menjadi Warisan Budaya Tak Benda. (Foto: Instagram/Jokowi)
GAMELAN resmi ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO, Rabu (15/12). Hal ini terjadi di sidang UNESCO sesi ke-16 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris, Perancis.
Kabar ini diketahui dari unggahan foto di Instagram Presiden Joko Widodo.
"Kabar baik hari ini datang dari kantor pusat UNESCO di Paris. Badan PBB yang mengurusi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan telah menetapkan gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) UNESCO," tulisnya.
"Saya menyambut dengan hangat dan bangga atas penetapan ini. Gamelan sudah lama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari rakyat di berbagai daerah di Indonesia, terus dipelajari, dikembangkan dan diwariskan dari generasi ke generasi," lanjutnya.
Ia menambahkan, gamelan juga memberi inspirasi dan pengaruh terhadap musik dunia. Indonesia, lanjutnya, akan terus melestarikan kesenian ini melalui pendidikan dan pelatihan secara formal dan non-formal. Hal tersebut bisa dilakukan melalui festival, pawai, pertunjukan, hingga pertukaran budaya.
Baca juga:

Sejak 2012, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) membantu penyediaan gamelan ke berbagai sanggar. Pemerintah Daerah pun turut aktif mendukung pelestarian gamelan melalui berbagai program seperti fasilitasi penyediaan gamelan, gamelan masuk sekolah, festival gamelan, kompetisi, pawai, pertunjukan, dan pelatihan gamelan.
Gamelan adalah alat musik tradisional yang sering ditemui di berbagai daerah di Indonesia, seperti Bali, Madura, dan Lombok. Istilah gamelan Jawa mengacu secara umum pada gamelan di Jawa Tengah. Alat musik itu diduga sudah ada di Jawa sejak 404 Masehi, dilihat dari adanya penggambaran masa lalu di relief Candi Borobudur dan Prambanan.
Gamelan tidak hanya dimainkan untuk pertunjukan seni, tapi juga di berbagai kegiatan tradisional dan ritual keagamaan. UNESCO mencatat nilai filosofi gamelan sebagia salah satu sarana ekspresi budaya dan membangun koneksi antara manusia dengan semesta. UNESCO juga mengakui bahwa gamelan yang dimainkan secara orkestra, mengajarkan nilai-nilai saling menghormati, mencintai, dan peduli satu sama lain.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim menyatakan bangga dengan penetapan gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO.
"Sejak dahulu hingga kini, seni gamelan terus dipelajari, dikembangkan, dan diwariskan dari generasi ke generasi," ungkapnya mengutip laman ANTARA.
Kini, gamelan menjadi warisan budaya ke-12 Indonesia yang diakui oleh UNESCO, setelah wayang, keris, batik, pendidikan membatik, angklung, tari Saman, tiga genre tari Bali, noken, Phinisi, pencak silat, dan pantun. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Kartu Kuning 2 Tahun Berakhir, Geopark Kaldera Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO

GEMFest 2025 Berhasil Menyulap Kesenian Gamelan Jadi Gemerlap dan Kekinian

Viral! Surat-Surat R.A. Kartini Masuk Daftar Memory of the World, Bukti Perempuan Indonesia Punya Kontribusi Penting untuk Peradaban Dunia

Rencana Pembangunan 600 Vila di Pulau Padar Komodo, Menhut Tunggu Aprisal UNESCO

Kemenpar Siapkan Dana Rp 56,6 Miliar Pulihkan Status Hijau Geopark Kaldera Toba dari Peringatan UNESCO

Meratus Resmi Diakui UNESCO, Indonesia Menyala Kini Punya 12 Situs Geopark Dunia

Taman Bumi Kebumen dan Meratus Resmi Jadi Global Geopark UNESCO

Balkan Blues Bosnia Raih Pengakuan UNESCO

Reog Ponogoro Resmi Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO

Reog Ponorogo Unjuk Gigi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta
