UMKM Kesulitan Dapat Kontainer Ekspor

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Senin, 30 Agustus 2021
UMKM Kesulitan Dapat Kontainer Ekspor

Kontainer ekspor. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah memastikan jika permintaan ekspor terhadap produk UMKM sangat tinggi di tengah pandemi COVID-19. Namun, berbagai kendala dirasakan UMKM mulai dari kapasitas produksi hingga ketersediaan kontainer.

"Walaupun sebenarnya permintaan ekspor juga banyak seperti produk-produk furniture, kopi, buah-buahan tropik dan macam-macam kuliner, tetapi kita terkendala kontainer," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangan pers, Senin (30/8).

Baca Juga:

Kemenko Perekonomian-OJK Bahas Opsi Perpanjangan Restrukturisasi Kredit UMKM

Ia memaparkan, Kelangkaan kontainer dinyatakan masih menghantui permasalahan logistik saat ini, khususnya di perdagangan ekspor impor. Jika bisa diusahakan, perlu ada tambahan biaya pengiriman yang cukup mahal.

"Kondisi ini disebut tak hanya dihadapi oleh pengusaha besar, tetapi juga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berorientasi ekspor," katanya.

Terkait biaya pengiriman tersebut, tengah dirumuskan oleh Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) lintas kementerian, sehingga belum ada skema yang tepat.

"Saya sedang pelajari bagaimana di negara lain. Memang harus dihitung jika ada biaya tambahan kontainer seberapa besar kebutuhannya, dan berapa kali lipat dari nilai subsidi nanti bisa diberikan kepada transaksi ekspornya," jelas Teteh.

Ia menuturkan, saat ini sedang membidik UMKM potensi ekspor yang memiliki market demand, tetapi supply chainnya masih berantakan. Misalnya soal briket dari tempurung kelapa dan gula semut.

Menkop UMKM Teten Masduki. (Foto: Antara)
Menkop UMKM Teten Masduki. (Foto: Antara)

"Saya baru tahu kalau permintaannya dari luar negeri itu besar dan di Indonesia bisa diekspansi lagi," ungkapnya.

Meski permintaan dua produk itu tinggi, namun dipaparkan UMKM di Sulawesi dan Jawa Barat tidak bisa memenuhi permintaan karena berbagai kondisi. Mulai dari persoalan kapasitas produksi sampai manajemennya. Sementara hingga kini, kontribusi ekspor UMKM masih di angka 14,37 persen.

Dalam kondisi saat ini, katanya, UMKM dapat fokus untuk pasar dalam negeri yang mampu mensubstitusikan produk impor. Seperti buah-buahan maupun fesyen muslim yang dibatasi impornya.

Teten mengatakan, jika ekonomi bisa segera pulih seutuhnya, sektor konsumsi dalam negeri yang bisa terus naik. Pasalnya, ekonomi Indonesia ditopang konsumsi rumah tangga hingga 53 persen. (Asp)

Baca Juga:

Baznas Siapkan Dana Rp 13,9 Miliar Bantu 13 Ribu UMKM Terdampak Pandemi

#UMKM #Ekspor #Kuota Impor
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
UMKM Angkat Kaki dari District Blok M, PT MRT Sebut Koperasi Langgar Perjanjian Biaya Sewa
MRT sejatinya menetapkan tarif sewa kios sebesar Rp 300 ribu untuk anggota koperasi dan Rp 1,5 juta untuk pedagang di luar anggota koperasi
Frengky Aruan - Minggu, 21 September 2025
UMKM Angkat Kaki dari District Blok M, PT MRT Sebut Koperasi Langgar Perjanjian Biaya Sewa
Indonesia
UMKM Binaan KAI Siap Go Global Lewat Sertifikasi Halal, BPOM, dan HKI
KAI dorong UMKM naik kelas dengan sertifikasi halal, BPOM, dan HKI.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 21 September 2025
UMKM Binaan KAI Siap Go Global Lewat Sertifikasi Halal, BPOM, dan HKI
Indonesia
Proyek Sentra Fauna Jakarta Capai 60 Persen, Siap Jadi Ikon Baru UMKM
Bukan sekadar pasar, Sentra Fauna Jakarta hadir sebagai ruang edukasi dan rekreasi.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Proyek Sentra Fauna Jakarta Capai 60 Persen, Siap Jadi Ikon Baru UMKM
Indonesia
Indonesia Ekspor Perdana Produk Kerajinan Serat Alam Enceng Gondok ke Amerika
Membuktikan kemampuan UMKM Indonesia dalam menghasilkan produk kerajinan keranjang unik, kokoh, dan bernilai estetika tinggi yang berdaya saing global.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Indonesia Ekspor Perdana Produk Kerajinan Serat Alam Enceng Gondok ke Amerika
Indonesia
Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM
Agar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbenah diri supaya akses kredit yang disiapkan pemerintah tidak sia-sia.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
Duit Rp 200 Triliun Harus Dinikmati UMKM
Indonesia
Produk Mi Indonesia Jadi Temuan di Taiwan, BPOM Sebut Bukan Produk Ekspor Resmi Indonesia
BPOM telah berkoordinasi dengan produsen terkait dan otoritas Taiwan, untuk selanjutnya masuk tahap klarifikasi terkait dengan peredaran produk tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 September 2025
Produk Mi Indonesia Jadi Temuan di Taiwan, BPOM Sebut Bukan Produk Ekspor Resmi Indonesia
Indonesia
Transaksi UMKM Dalam Negeri Periode Januari - Agustus 2025 Tembus Rp 1,49 Triliun
Mendag sebut capaian ini menunjukkan optimisme besar sekaligus bukti produk UMKM Indonesia semakin diminati di pasar global.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 09 September 2025
Transaksi UMKM Dalam Negeri Periode Januari - Agustus 2025 Tembus Rp 1,49 Triliun
Indonesia
Dukung Desa Kreatif dan UMKM, Kemenparekraf Ajukan Anggaran Rp1,06 Triliun
Menteri Parekraf jelaskan anggaran tersebut guna menjalankan sejumlah program yang dibuat Kemenekraf pada tahun 2026.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
Dukung Desa Kreatif dan UMKM, Kemenparekraf Ajukan Anggaran Rp1,06 Triliun
Indonesia
Banyak Pedagang Angkat Kaki dari District Blok M, Pramono Gratiskan Sewa Kios selama 2 Bulan
Banyaknya pedagang yang angkat kaki dari District Blok M, membuat Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, pasang badan. Ia pun menggratiskan biaya sewa kios selama dua bulan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Banyak Pedagang Angkat Kaki dari District Blok M, Pramono Gratiskan Sewa Kios selama 2 Bulan
Indonesia
UMKM Blok M Menjerit Harga Sewa Kios Tinggi, Gubernur Ancam Putus Kerja Sama MRT Jakarta
Pramono menegaskan pengelolaan kios UMKM Blok M akan kembali diambil alih jika MRT Jakarta tetap melanggar kesepakatan yang sudah ada.
Wisnu Cipto - Rabu, 03 September 2025
UMKM Blok M Menjerit Harga Sewa Kios Tinggi, Gubernur Ancam Putus Kerja Sama MRT Jakarta
Bagikan