Tren Fesyen Masker, Tak Lagi Sekadar Kebutuhan Kesehatan
Masker kini jadi kebutuhan yang wajib digunakan. (Foto: The Guardian)
KALAU kamu cari di Google dengan kata kunci ‘tren fesyen masker’, ada banyak artikel yang membahas mengenai tren tersebut. Masker yang tadinya biasa saja, di masa pandemi ini justru orang berlomba-lomba membuat atau membeli masker dengan berbagai jenis. Inilah yang kemudian membuat masker menjadi tren fesyen ke depannya.
Motif dan bentuk masker bahkan bisa memancarkan kepercayaan diri atau gaya seseorang. Tren di TikTok sendiri juga ada yang bilang kalau ketika memakai masker, wajah jadi lebih enak dilihat karena merasa lebih ganteng atau cantik. Melihat hal ini, desainer Musa Widyatmodjo berpendapat bahwa penggunaan masker wajah akan menjadi tren di 2021.
"Pemakaian masker enggak akan pernah menghilang. Misalnya ketika nanti COVID-19 sudah tidak ada, bukan keanehan kalau kita tetap mengenakan masker," kata Musa mengutip ANTARA.
Baca juga:
Mengacu pada perkataan Musa, dulu sebelum adanya pandemi, beberapa orang menganggap aneh jika ada orang lain yang memakai masker. “Ngapain sih pake masker? Orang lagi di dalam ruangan juga coba,”. Bahkan beberapa orang merasa jengkel karena melihat orang lain terus-terusan memakai masker.
Sekarang dengan adanya si corona ini, menggunakan masker menjadi sangat amat normal. Dulunya pakai masker kemana-mana dilihat aneh. Sekarang, kamu akan dilihat aneh bahkan dimarahi jika tidak menggunakan masker.
Menurut data dari salah satu e-commerce Indonesia, Telunjuk.com, total transaksi penjualan masker sejak 2 Maret sampai 11 Maret sebesar Rp652.964.118. Sementara ketika COVID-19 masuk ke Indonesia pada 2 Maret, transaksi masker mencapai Rp130.076.970. Dari data ini bisa dilihat bahwa keperluan masker meningkat cukup pesat.
Beberapa selebriti dunia pun sempat terlihat nyentrik dengan masker yang mereka gunakan. Salah satunya Lady Gaga, yang menggunakan masker bertabur perak di gelaran penghargaan musik MTV Video Music Awards 2020. Menariknya, masker tersebut adalah hasil produksi label fesyen asal Indonesia, Maison Met.
Baca juga:
Rumah mode terkenal dunia seperti Louis Vuitton pun juga ikut meramaikan tren masker. Mereka merilis desain monogram khasnya yang dibanderol dengan harga US$199 atau sekitar Rp3 juta. Selain itu juga ada set bandana dan masker dengan cetakan monogram Tapestry LV yang dibanderol US$480 atau sektiar Rp6,8 juta.
Selain stylish dan bisa dikreasikan, tetap ingat masker kain dianjurkan karena dinilai lebih ramah lingkungan dibanding masker bedah yang hanya sekali pakai.
"Semua orang sekarang menggunakan masker yang fashionable termasuk para desainer. Ini adalah fesyen statement yang diperlukan sekarang," kata Angel Obasi yang menjalankan akun Instagram fesyen Styleconnaisseur kepada BBC.
Tidak hanya sampai di situ. Penggunaan masker jadi makin eksis dengan keberadaan tali masker yang berfungsi untuk menggantung masker di leher. Bentuk tali pengait ini sama seperti rantai pada kacamata yang berfungsi agar lebih praktis menyimpan masker tetap dekat dengan wajah.
Namun sayangnya, Satgas Penanganan COVID-19 tidak menganjurkan pemakaian tali masker tersebut karena justru berpotensi menyebarkan virus. Jika diturunkan menggunakan pengait sampai ke bawah akan terkena hijab atau baju. Pada dasarnya, bagian dalam masker tidak boleh kontak dengan benda lain kecuali bagian tubuh. (and)
Baca juga:
LIPI Tegaskan Masker Kain Sulit Terurai, Beda dengan Masker Medis
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera