Teriakan 'Jokowi-JK Boneka Amerika' Bergemuruh di Langit Gambir

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Senin, 30 September 2019
Teriakan 'Jokowi-JK Boneka Amerika' Bergemuruh di Langit Gambir

Ratusan mahasiswa melalukan aksi di depan Patung Kuda, Gambir. (MP/Kanugrahan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerehPutih.com - Ratusan mahasiswa melalukan aksi di depan Patung Kuda, Gambir. Mereka yang mengaku dari Universitas Nasional (Unas) ini menuntut pemerintahan yang bersih.

Salah satu spanduk yang dibawa dan dibentangkan bertuliskan 'Join Us, We Fight For Clean Government'. Spanduk lainnya yang dibentangkan betuliskan 'Unas Menolak RUU yang Merugikan Rakyat'.

Baca Juga:

Anies Imbau Aparat Kepolisian Bertugas Sesuai SOP

Mahasiswa Unas kemudian disambut dengan sorak-sorai oleh massa Front Perjuangan Rakyat (FPR) yang sebelumnya lebih dulu berada di lokasi. Orator di mobil komando meminta massa memberi jalan agar mahasiswa bergabung.

Ratusan mahasiswa melalukan aksi di depan Patung Kuda, Gambir. (MP/Kanugrahan)
Ratusan mahasiswa melalukan aksi di depan Patung Kuda, Gambir. (MP/Kanugrahan)

"Selamat datang mahasiswa Unas. Beri jalan, selamat bergabung," ujar orator di Lokasi, Senin (30/9).

Setelah bergabung, yel-yel protes terhadap pemerintah Jokowi-JK mulai membelah angkasa. "Jokowi-JK boneka Amerika" teriak massa.

Sementara itu, Jalan Medan Merdeka Barat yang mengarah ke Jalan Medan Merdeka Utara dan Jalan Majapahit ditutup oleh polisi. Polisi menyiagakan kawat berduri, mobil barikade dan mobil water cannon di lokasi.

Juru bicara massa FPR, Emelia Yanti, mengatakan, mereka mulanya hendak berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara. Akan tetapi, polisi telah menutup akses menuju Jalan Medan Merdeka Utara menggunakan kawat berduri.

Akhirnya, mereka melakukan aksi damai di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata.

"Waktu peringatan Hari Tani, kami juga aksi di depan Istana, tapi hari ini diblokade. Kami tidak berharap Jokowi mengundang kami. Kami berharap Jokowi mendengarkan tuntutan kami," ujar Yanti kepada wartawan.

Mereka membawa tiga tuntutan dalam aksi damai ini kepada Presiden Joko Widodo.

Baca Juga:

Gerakan Buruh Bersama Rakyat: Cabut Aturan Kontroversial!

Jokowi didesak bertanggung jawab atas kasus kekerasan kemanusiaan dan demiliterisasi Papua, kasus kebakaran hutan dan lahan, dan rencana perundang-perundangan yang dianggap antirakyat.

Ratusan mahasiswa melalukan aksi di depan Patung Kuda, Gambir. (MP/Kanugrahan)
Ratusan mahasiswa melalukan aksi di depan Patung Kuda, Gambir. (MP/Kanugrahan)

"Kami mengecam cara-cara kuno dan kejam aparat pemerintah Jokowi yang mudah menuduh, menstigma, dan mengkriminalisasi perjuangan rakyat dengan istilah penyusup, provokator, makar. Ini cara represif yang sama dilakukan kediktatoran fasis Soeharto," ujar orator dari atas mobil komando.

"Rakyat justru ingin tahu siapa penunggang dan penyusup dalam pembuatan RUU Pertanahan, Ketenagakerjaan, KUHP, KPK, dan aturan yang merampas kepentingan rakyat Indonesia," kata dia. (Knu)

Baca Juga:

Dosen IPB Siapkan 28 Bom Molotov Saat Aksi Mujahid 212

#Joko Widodo #Jk #Jusuf Kalla #Aksi Massa
Bagikan
Ditulis Oleh

Zaimul Haq Elfan Habib

Low Profile

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
Akun Facebook “Atun Trisnawati” mengunggah narasi yang menyebut Jokowi tak suka dengan keputusan Prabowo
Frengky Aruan - Minggu, 21 September 2025
[HOAKS atau FAKTA] : Jokowi Marah Setelah Prabowo Masukan Anies ke Deretan Menteri Kabinet Merah Putih
Indonesia
Demo Ojol 17 September 2025 di Istana dan DPR, Massa Tuntut Pencopotan Menteri Perhubungan
Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia menilai sejak Dudy diangkan menjadi Menhub, kinerja kementerian mengalami kemunduran.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 16 September 2025
Demo Ojol 17 September 2025 di Istana dan DPR, Massa Tuntut Pencopotan Menteri Perhubungan
Indonesia
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
KBRI Dhaka turut berkoordinasi dengan otoritas Nepal untuk membantu WNI.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Kondisi Nepal Memanas akibat Kerusuhan, Kemlu Jamin 134 WNI Tak Ada yang Jadi Korban
Berita Foto
Wapres Ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla Ikuti RDPU bahas RUU Pemerintahan Aceh
Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla berjabat tangan dengan Ketua Baleg DPR, Bob Hasan (kanan) sebelum rapat dengar pendapat umum dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 11 September 2025
Wapres Ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla Ikuti RDPU bahas RUU Pemerintahan Aceh
Berita
JK Lantik Pengurus Baru PMI Jakarta di Balai Kota, Ingatkan Tugas Membantu Orang Sulit
Pengabdian petugas PMI sangat penting untuk kemanusiaan.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
JK Lantik Pengurus Baru PMI Jakarta di Balai Kota, Ingatkan Tugas Membantu Orang Sulit
Indonesia
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Perbaikan fasilitas umum yang terdampak kericuhan ditargetkan rampung pada 8 September 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 04 September 2025
DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu
Indonesia
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Polisi melakukan tes urine terhadap 337 orang yang diamankan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Indonesia
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Ketua Komisi X DPR RI meminta aparat keamanan untuk hadir secara profesional dan proporsional dalam mengawal dinamika di kampus.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Indonesia
Bagikan Mawar Putih dan Pink untuk Polisi hingga Tentara, Ojol: Kami Tak Mau Diprovokasi Lagi
Aksi ini dilakukan sebagai simbol perdamaian sekaligus upaya meredam potensi kerusuhan dan aksi anarkistis.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Bagikan Mawar Putih dan Pink untuk Polisi hingga Tentara, Ojol: Kami Tak Mau Diprovokasi Lagi
Indonesia
Bukti Kerusuhan Dilakukan ‘Penumpang Gelap’ saat Demo Buruh dan Mahasiswa, Polda Metro: Datang dan Langsung Menyerang Polisi
'Penumpang Gelap' demo langsung merusak, melempari petugas, kemudian merusak beberapa kendaraan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Bukti Kerusuhan Dilakukan ‘Penumpang Gelap’ saat Demo Buruh dan Mahasiswa, Polda Metro: Datang dan Langsung Menyerang Polisi
Bagikan