Terancam Punah, Sultan HB X Ajak Masyarakat Gunakan Aksara dan Bahasa Jawa

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 23 Maret 2021
Terancam Punah, Sultan HB X Ajak Masyarakat Gunakan Aksara dan Bahasa Jawa

Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan keprihatinannya terhadap penggunaan aksara Jawa. (Foto: Humas Kepatihan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

RAJA Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, mengajak masyarakat untuk menggunakan aksara dan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya aksara jawa terancam punah digerus modernitas jaman.

Ajakan ini ia cetuskan saat membuka Kongres Aksara Jawa di Yogyakarta, Senin (22/03). Kongres yang baru pertama kali diadakan ini berlangsung selama 5 hari mulai 22 Maret sampai dengan 26 Maret 2021.

Baca Juga:

Kain Tenun Kumohu Jadi Warisan Budaya Tak Benda

aksara
Kongres Aksara Jawa, keprihatinan terhadap penggunaan bahasa dan aksara daerah. (Foto: Humas Kepatihan)

"Agar bisa bertahan, bahasa harus digunakan oleh minimal 10 ribu orang untuk memastikan transmisi antargenerasi. Jika bahasa daerah hanya digunakan oleh penutur berusia 25 tahun ke atas dan usia yang lebih muda tidak menggunakannya, jangan disesali jika 75 tahun ke depan atau tiga generasi, bahasa itu akan terancam punah," ujar Sri Sultan.

Data UNESCO Atlas of Worlds Languages menyebutkan ada 2.500 bahasa di dunia, termasuk bahasa-bahasa daerah di Indonesia, terancam punah. Dari jumlah itu, lebih 570 bahasa statusnya sangat terancam punah dan lebih 230 bahasa telah punah sejak 1950.

Ia melanjutkan Pemerintah dan Keraton Yogyakarta selama ini terus pertahankan dan menggunakan bahasa dan aksara Jawa dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti mewajibkan penulisan aksara Jawa untuk nama setiap kantor, mewajibkan penggunaan busana dan bahasa Jawa kepada PNS setiap Kemis- Paing sera mendigitalisasi aksara Jawa.

Baca Juga:

Lebih Dari Sekadar Motif, Ulos Menyimpan Nilai Kehidupan

aksara
Standardisasi transliterasi aksara Jawa pada ranah pelatinan huruf Latin. (Foto: Humas Kepatihan)

Sejumlah agenda yang akan dibahas di Kongres Aksara Jawa diantaranya standardisasi transliterasi aksara Jawa pada ranah pelatinan huruf Latin, tata tulis aksara Jawa, penyiapan platform digital aksara Jawa dan upaya penggunaan aksara Jawa kepada masyarakat luas.

Dalam kongres ini Sri Sultan HB X turut meminta kepada orang tua untuk mengajarkan aksara dan bahasa Jawa kepada anak-anaknya sedari kecil.

"Diharapkan agar bahasa dan Aksara Jawa tetap hidup, karena dihidupi oleh penuturnya yang bangkit kembali dari tidur panjangnya, Juga menaikkan minat baca-tulis Aksara Jawa," tegas Sri Sultan HB X.

Kongres Aksara Jawa I Yogyakarta diikuti sekitar 1000 peserta yang terdiri dari wakil akademisi, praktisi, budayawan, birokrat, dan masyarakat umum. Namun hanya sekitar 110 peserta yang mengikuti acara secara tatap muka (luring). Sisanya menyaksikan secara daring. (Teresa Ika/Yogyakarta)

Baca juga:

Beda Blangkon Yogyakarta dan Solo di Negeri Aing

#Aksara Jawa #Yogyakarta
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Stabilitas di daerah menjadi fondasi penting bagi kelancaran kehidupan masyarakat, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 11 September 2025
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
Indonesia
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
KAI Daop 6 Yogyakarta telah melayani 219.400 penumpang selama long weekend Maulid Nabi.
Soffi Amira - Selasa, 09 September 2025
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Indonesia
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa dijamin oleh konstitusi
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Indonesia
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Potensi banjir pesisir Medan akibat adanya aktivitas pasang air laut, dan fenomena alam lainnya.
Frengky Aruan - Selasa, 19 Agustus 2025
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Indonesia
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Periode yang sama pada tahun lalu, tercatat volume keberangkatan penumpang KA jarak jauh sebanyak 75.572 penumpang.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen
Indonesia
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatatkan rekor tertinggi jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan layanan kereta api selama bulan Juli 2025.
Frengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025
85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi
Indonesia
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
Pada Kamis (3/7), seorang driver ojol bersama pasangannya mengalami insiden saat mengantarkan pesanan kopi ke rumah pelanggan.
Dwi Astarini - Sabtu, 05 Juli 2025
Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer
ShowBiz
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Film dokumenter ini menyajikan perjalanan inspiratif Raminten
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 28 Juni 2025
Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta
Indonesia
Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
KAI Commuter memprediksi adanya 100–130 ribu pengguna pada hari libur yang akan menggunakan Commuter Line Yogyakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 30 Mei 2025
Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
Indonesia
Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
Status kasus dugaan mafia tanah yang menimpa Mbah Tupon kini resmi naik ke penyidikan polisi.
Wisnu Cipto - Jumat, 16 Mei 2025
Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi
Bagikan