Temui Jokowi, SBY Minta Kepastian Terkait Jatah Menteri?
Presiden Jokowi dan SBY di Istana (Biro Pers Setpres)
MerahPutih.Com - Pengamat politik Wempy Hadir menilai, kunjungan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kepada Presiden Joko Widodo untuk membahas langkah politik partai Demokrat.
Apalagi SBY merupakan Ketua Umum Demokrat. Dalam hitungan hari lagi kabinet Jokowi-Maruf Amin akan dibentuk.
Baca Juga:
Prabowo Datangi Istana, Pengamat: Ini Gambaran Konstelasi Politik Jelang Pengumuman Kabinet
"Dengan demikian pertemuan ini lebih mengarah kepada pembahasan kerjasama politik," kata Wempy kepada merahputih.com di Jakarta, Jumat (11/10).
Wempy menyebut, belum jelas apakah kerjasama tersebut diwujudkan dengan pemberian jatah menteri kabinet bagi Demokrat atau tidak.
"Tentu partai Demokrat sangat punya kepentingan untuk bisa bergabung dalam kekuasaan saat ini agar kader terbaik mereka bisa masuk dalam kekuasaan dan menjadi bagian dari kekuasaan saat ini," jelas Direktur Indo Polling Network ini.
Wempy mengaku agak sulit menebak soal posisi apa yang akan diperoleh Demokrasi ketika masuk dalam koalisi Sebab hingga saat ini komposisi mentri belum dibuka ke publik.
"Mungkin Jokowi sengaja meeashasiakan agar ada efek kejut saat pengumuman menteri nanti," cetusnya.
Ia juga melihat, kunjungan SBY belum bisa dikatakan mendukung Jokowi sebab semua masih saling menunggu kepastian dari tim koalisi.
"Semua peta akan terbuka setelah tanggal 20 Oktober 2019 nanti," tutup Wempy.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Terima Prabowo di Istana Merdeka, Ini Isi Pembicaraan Keduanya
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana. Pertemuan Jokowi dengan SBY berlangsung pada Kamis (10/10) kemarin.
Teranyar, Jokowi hari ini juga bertemu dengan Prabowo. Pertemuan keduanya disebut membahas sejumlah isu, termasuk peluang Gerindra bergabung dalam dalam pemerintahan. Prabowo pun menyebut pihaknya akan loyal sebagai penyeimbang jika tak masuk kabinet.(*)
Baca Juga:
Gerindra Minta Jatah Menteri, Arief Poyuono: Ngapain Malu-Malu Demi Bangun Negara?
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Bertemu ‘Empat Mata’, Pengamat Menduga Jokowi Kecewa karena Tak ‘Deal’ Politik dengan Prabowo