Street Art, Karya Seni atau Vandal?

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 29 Mei 2018
Street Art, Karya Seni atau Vandal?

Street art. (Foto: www.pinterest.co.uk)

Ukuran:
14
Audio:

MARAKNYA gambar realis atau mural di beberapa dinding sudut kota besar kembali memantik polemik. Sebagian masyarakat menilai mural tersebut merupakan karya seni. Selain gambar menawan, acap pula berisi pesan hingga kritik sosial. Bahkan di beberapa tempat, mural telah menjadi ikon kota.

Meski beroleh apresiasi, mural bagi sebagian masyarakat lainnya justru mendapat stigma negatif. Coretan dan gambar dinding tersebut dianggap merusak keindahan dan kebersihan kota. Mereka sering mencap mural sebagai perbuatan vandal.

Contoh vandalisme di sebuah toilet. (Foto: Wikipedia.org)

Farhan Siki, street artist, mengatakan betapa pentingnya mengedukasi esensi karya seni kepada masyarakat guna mengubah stigma buruk terhadap karya seni. Sebagian masyarakat, tutur Farhan, masih menganggap sebuah karya seni, terutama street art sebagai bentuk vandalis.

"Sebelum menilai lebih jauh, ketahui terlebih dulu arti seni dan vandal. Dari definisi saja sudah berbeda. Seni itu apa, sedangkan vandal itu apa?" kata Farhan kepada merahputih.com saat menggelar pertunjukan karya seni di Studio Hanafi, Parung Bingung, Depok, Senin (28/5).

Perupa Farhan Siki. (Foto: Merahputih.com/Noer Ardiansjah)

Menurut Farhan, seni itu tidak bisa terlepas dari keindahan, sementara vandal sifatnya merusak seni. Ia juga menegaskan, sebuah karya seni itu terkonsep dan mempunyai pesan. "Ada yang disuarakan seperti sosial-politik atau isu lingkungan. Sedangkan vandal itu tidak. Hanya asal. Tidak ada nilai dan pesannya," tandasnya.

Sejarah Vandal

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), vandal memiliki definisi sebagai perusak hasil karya seni dan barang berharga lain (lukisan, patung, naskah). Namun, di balik arti tersebut ternyata istilah vandal merujuk kepada sikap bangsa Vandal. Siapakah mereka?

Vandal merupakan nama suku asal Gerimanic timur. Mereka terkenal sangar dan barbar, terbukti ketika menjarah kota Roma pada tahun 455, merusak kota, menguras banyak harta berharga, termasuk kekayaan dari kuil Jerusalem yang dibawa Titus ke Roma.

Pada abad ke-17, baik Goth dan Vandal dianggap suku-suku barbar, bahkan berperan menghancurkan kejayaan kekaisaran Romawi.

John Dryden pada To Sir Godfrey Kneller, 1694, menulis, "Serupa Goth dan Vandal, ras utara paling kasar, merusak segala monumen seni bernilai tinggi".

Lukisan perusakan bangsa Vandal di Kota Roma. (Foto: Historia.id)

Sementara itu, istilah 'vandalisme' pertama kali digaungkan pada 1794 oleh Uskup Gereja Katolik Perancis Henri Jean-Baptiste Gregoire, untuk menyebut perusakan karya seni pada waktu Revolusi Perancis. Istilah vandal merujuk pada tindakan perusakan kaum Vandal pada masa Romawi. Kata tersebut akhirnya dikenal di seluruh dunia.

"Vandal memiliki sifat perusak. Berbanding terbalik dengan karya seni. Bahkan secara historis vandal berkaitan dengan karya seni itu sendiri, ya merusak tadi," kata Farhan. "Kalau seni itu terkonsep dan mempunyai pesan. Ada yang disuarakan, sosial-politik atau isu lingkungan". (*)

#Vandalisme #Street Art
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Puluhan Halte Transjakarta Dibakar Saat Demo Bakal Diperbaiki Mulai Awal September 2025
kerusakan kategori sedang, perbaikan dilakukan pada Rabu (3/9), sementara kerusakan berat ditangani mulai Senin (8/9).
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Puluhan Halte Transjakarta Dibakar Saat Demo Bakal Diperbaiki  Mulai Awal September 2025
Indonesia
Ketika Protes Berujung Perusakan: Menyingkap Arti dan Dampak Vandalisme
Penting untuk memahami vandalisme dalam dua sisi: sebagai bentuk ekspresi sosial yang lahir dari ketidakpuasan, tetapi juga sebagai perbuatan yang membawa konsekuensi hukum dan kerugian nyata.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
Ketika Protes Berujung Perusakan: Menyingkap Arti dan Dampak Vandalisme
Indonesia
Aksi Vandalisme ‘Adili Jokowi’ Muncul di Sejumlah Daerah, Jokowi: itu Ungkapan Ekspresi
Aksi vandalisme Adili Jokowi muncul di sejumlah daerah, termasuk Solo. Jokowi mengatakan, bahwa itu adalah ungkapan ekspresi.
Soffi Amira - Jumat, 07 Februari 2025
Aksi Vandalisme ‘Adili Jokowi’ Muncul di Sejumlah Daerah, Jokowi: itu Ungkapan Ekspresi
Indonesia
Tak Ingin Vandalisme 'Adili Jokowi' Terulang, Satpol PP Solo Tingkatkan Patroli
Tak ingin vandalisme Adili Jokowi terulang, Satpol PP Solo pun meningkatkan patroli di wilayah yang tersebar.
Soffi Amira - Rabu, 05 Februari 2025
Tak Ingin Vandalisme 'Adili Jokowi' Terulang, Satpol PP Solo Tingkatkan Patroli
Indonesia
Vandalisme di Kereta Api Argo Semeru, KAI Lapor Polisi
Vandalisme dilakukan pada Kereta Api (KA) Argo Semeru yang tengah berada di Depo Kereta Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (11/6) dini hari.
Frengky Aruan - Selasa, 11 Juni 2024
Vandalisme di Kereta Api Argo Semeru, KAI Lapor Polisi
Indonesia
PT KCI Ambil Langkah Hukum Oknum Vandalisme Badan KRL di Stasiun Cikarang
PT KCI menyayangkan aksi vandalisme badan KRL di Stasiun Cikarang dan akan mengambil langkah hukum.
Frengky Aruan - Kamis, 06 Juni 2024
PT KCI Ambil Langkah Hukum Oknum Vandalisme Badan KRL di Stasiun Cikarang
Bagikan