Strategi Penanganan COVID-19 Melalui Pengembangan Vaksin dan Obat Herbal

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 23 April 2020
 Strategi Penanganan COVID-19 Melalui Pengembangan Vaksin dan Obat Herbal

Deputi Bidang Sistem Nasional Wantannas Toto Siswanto (Foto: antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Indonesia tidak ketinggalan untuk melakukan pengembangan vaksin COVID-19. Saat ini pemerintah dan Biofarma berkolaborasi tak hanya untuk vaksin tetapi juga alat diagnostik dan pemanfaatan bioplasma pasien sembuh.

Pengembangan vaksin COVID–19 membutuhkan waktu yang panjang, pendanaan, kerja sama multipihak, regulasi serta kebijakan dari pemerintah. Biofarma telah memiliki pengalaman teknis pengembangan vaksin yang diakui Badan Dunia untuk Kesehatan atau WHO. Produk vaksin yang dihasilkan Biofarma telah digunakan oleh 130 negara.

Baca Juga:

Simalakama COVID-19 Jadi Ujian Berat Presiden Jokowi

Menyikapi situasi pandemi COVID-19, Biofarma didukung penuh BPOM dalam pengembangan vaksin. Di samping vaksin, pemerintah juga mendukung pengembangan herbal untuk menangkal virus SARS-CoV-2. Pencegahan di tengah penyebaran wabah perlu secara masif dilakukan berbagai pihak.

Perwakilan The Green Coco Island Wisnu menyampaikan usulan produk-produk untuk pencegahan COVID – 19, yaitu Extra VCO (Virgin Coconut Oil). Herba ini dapat dimanfaatkan untu meningkatkan imunitas tubuh dengan meminumnya.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Foto: antaranews)

"Minyak juga mengandung flucare untuk melindungi nasopharynx (semprot hidung, mulut, dan mata) dan membersihkan diri menggunakan black soap untuk membunuh virus dalam 20 detik," kata Wisnu, Kamis (23/4).

Extra Virgin Coconut Oil (VCO) juga dapat diproses dengan metode pembekuan dari buah kelapa segar dengan suhu rendah 10 derajat. Extra VCO mengandung asam laurat dan asam kaprat untuk menghancurkan struktur dinding virus.

"Jadi VCO bermanfaat sebagai anti viral dan anti bakteri. VCO bukan merupakan obat tapi sebagai suplemen tambahan yaitu makanan esensial yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh," ujarnya.

Penelitian mengenai VCO banyak didukung oleh jurnal ilmiah global (German Cancer Research Center, US) serta saat ini sedang diteliti oleh Filipina bersama WHO.

“Walaupun VCO sudah terdaftar di BPOM, namun belum dilakukan uji klinis dan empiris untuk ditetapkan sebagai OHT (Obat Herbal Terstandar) atau fitofarmaka,” jelas Wisnu.

Fitofarmaka merujuk pada tahapan herbal yang sudah diujikan ke manusia dan telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik serta bahan baku dan produk terstandarisasi.

Sementara itu, perwakilan BPOM Tepi menyampaikan bahwa pihaknya sudah meluncurkan buku inventori Coronavirus disease dan dalam waktu dekat akan meluncurkan dua buku terkait buku pedoman herbal dan suplemen kesehatan menghadapi COVID - 19 yang sudah terdaftar di badan POM.

Deputi Bidang Sistem Nasional Wantannas Toto Siswanto mengatakan terkait dengan pengembangan vaksin dan produk herbal, sinergi sektor lintas dari pemerintah dibutuhkan untuk mendukung pengembangan itu.

“Pengembangan vaksin dan obat bersumber dari kearifan lokal membutuhkan sinergi pemerintah dengan laboratorium-laboratorium dan industri farmasi, BUMN dan swasta,” ujar Toto.

Toto juga menambahkan bahwa kolaborasi multipihak dibutuhkan untuk pendanaan dan pengujiannya.

Baca Juga:

UGM Tembus 50 Universitas Terbaik Dunia Versi THE Impact Ranking

Di sisi lain, BNPB memandang bahwa Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah terkait rempah-rempah dan kelapa, yang dapat digunakan sebagai bahan penelitian dan pengembangan herbal. Perkembangan di masyarakat bahwa rempah-rempah dan kelapa berkhasiat sebagai pengobatan herbal namun belum dianggap sebagai obat. Inisiatif dari masyarakat untuk pencegahan dan pengobatan COVID - 19 itu, perlu disambut baik oleh Pemerintah dan memberikan dukungan.

Pembahasan mengenai strategi pengembangan vaksin COVID – 19 dan herbal terangkum dalam diskusi virtual yang diselenggarakan BNPB dan Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas). Diskusi melibatkan kementerian/lembaga, perguruan tinggi dan praktisi kebencanaan.(Pon)

Baca Juga:

Gaet Pengunjung, Hotel di Yogyakarta Tawarkan Paket Karantina 2 Minggu

#Virus Corona #Penyakit Corona #BNPB #Kementerian Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi
Adapun kerusakan paling parah terjadi di Kota Denpasar dengan 474 fasilitas umum rusak.
Frengky Aruan - Rabu, 17 September 2025
18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi
Indonesia
Akibat Banjir Besar di Bali, Infrastruktur Jalan hingga Pasar Rusak Parah
Sejumlah infrastruktur hingga fasilitas perdagangan di Bali terdampak banjir.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Akibat Banjir Besar di Bali, Infrastruktur Jalan hingga Pasar Rusak Parah
Indonesia
Korban Tewas Banjir di Bali Capai 16 Orang, Terbanyak di Kota Denpasar
Hingga Kamis (11/9) sore, korban jiwa banjir Bali mencapai 16 orang.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 12 September 2025
Korban Tewas Banjir di Bali Capai 16 Orang, Terbanyak di Kota Denpasar
Indonesia
Bali Dilanda Banjir, Denpasar Terparah: 5 Korban Meninggal, 2 Orang Hilang Masih dalam Pencarian
BNPB mencatat, hingga Rabu (10/9) malam, 202 kepala keluarga terdampak banjir di Bali.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Bali Dilanda Banjir, Denpasar Terparah: 5 Korban Meninggal, 2 Orang Hilang Masih dalam Pencarian
Indonesia
Diharapkan Hujan Tidak seperti di Bali hingga Sebabkan Banjir, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca di Jawa Timur
BNPB fokus penanganan banjir di Bali, juga antisipasi dampak hujan lebat bergeser ke Pulau Jawa
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
Diharapkan Hujan Tidak seperti di Bali hingga Sebabkan Banjir, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca di Jawa Timur
Indonesia
254 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa Poso, Tersebar di 19 Desa
Adapun rumah rusak tersebar di 19 desa dan tiga kecamatan yakni Desa Maranda, Kilo, Trimuya, Tumota Kecamatan Pesisir Utara 21 rusak ringan dan tujuh rusak berat.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
254 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa Poso, Tersebar di 19 Desa
Indonesia
Tidak Ada Korban Jiwa, BNPB Minta Warga Tetap Waspada Efek Gempa Susulan di Bekasi
BNPB meminta warga untuk tetap waspada terhadap efek gempa susulan di Bekasi. Sampai saat ini, belum ada laporan mengenai dampak dan korban jiwa.
Soffi Amira - Kamis, 21 Agustus 2025
Tidak Ada Korban Jiwa, BNPB Minta Warga Tetap Waspada Efek Gempa Susulan di Bekasi
Indonesia
Korban Gempa Poso Dijanjikan Bantuan Rumah Rusak Rp 15-30 Juta, Plus Bansos Tunai Rp 600 Ribu 3 Bulan
Tercatat sedikitnya 300 rumah di Kabupaten Poso rusak ringan hingga berat akibat gempa
Wisnu Cipto - Selasa, 19 Agustus 2025
Korban Gempa Poso Dijanjikan Bantuan Rumah Rusak Rp 15-30 Juta, Plus Bansos Tunai Rp 600 Ribu 3 Bulan
Indonesia
Operasi Terpadu Bikin Penanganan Karhutla Efektif, BNPB Siaga Sampai September 2025
BNPB telah meminta penambahan personel TNI dan Polri untuk mengingatkan warga agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar atau menyalakan api di dekat lahan mineral gambut yang rentan terbakar.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Operasi Terpadu Bikin Penanganan Karhutla Efektif, BNPB Siaga Sampai September 2025
Indonesia
BNPB Pantau Kondisi Kekeringan di Indonesia, Ribuan Liter Air Dikirim ke Berbagai Desa
Pasokan air bersih untuk wilayah terdampak menjadi prioritas utama guna memenuhi kebutuhan warga di tengah kondisi kekeringan pada musim kemarau ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
BNPB Pantau Kondisi Kekeringan di Indonesia, Ribuan Liter Air Dikirim ke Berbagai Desa
Bagikan